MUI berharap Indonesia bisa menginspirasi Afghanistan
31 Agustus 2018 18:43 WIB
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (31/8/2018). (ANTARA/Fransiska Ninditya)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin berharap para pelajar Afghanistan yang mendapat beasiswa untuk mendalami agama Islam di Indonesia bisa menjadikan praktik ajaran Islam di Indonesia sebagai inspirasi.
"Karakteristik pemahaman di Indonesia yang menitikberatkan pada aspek ramah dan moderat dalam perilaku keseharian, baik yang terkait kehidupan kebangsaan ataupun kebangsaan, diharapkan dapat menjadi inspirasi dan menjadi role model di negara asalnya Afganistan," kata Ma'ruf saat membuka Diklat Program Pendalaman Agama Islam di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan masyarakat Indonesia beragam dalam agama, budaya, suku, dan ras namun tetap bisa hidup rukun dalam perbedaan-perbedaan yang bisa memicu konflik karena toleransi.
"Bagaimana pun juga, Indonesia yang majemuk baik dari sisi suku, etnis dan agama ini, memiliki (potensi) konflik yang besar. Namun Alhamdulillah wa syukurilah, masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim ini dapat menghadirkan kehidupan yang rukun, damai, dan bersatu," jelasnya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung terwujudnya perdamaian di Afganistan, salah satunya dengan memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan singkat bagi pelajar Afganistan untuk mendalami agama Islam di pesantren-pesantren Indonesia.
Angkatan pertama penerima beasiswa itu meliputi 80 pelajar asal Afganistan. Mereka akan mengikuti pendidikan pesantren kilat di Pesantren Daarul Uluum di Lido, Bogor, dan Pesantren Tazakka di Batang, Jawa Tengah.
"Program pemberian beasiswa kepada sekitar 80-100 pelajar Afganistan ini menjadi bukti nyata kesungguhan pemerintah dalam mengupayakan terjadinya perdamaian yang hakiki di Afganistan," ujar Ma'ruf.
Baca juga:
Wapres buka diklat pelajar Afghanistan di Indonesia
MUI: Afghanistan pilih Indonesia untuk damaikan ulama
"Karakteristik pemahaman di Indonesia yang menitikberatkan pada aspek ramah dan moderat dalam perilaku keseharian, baik yang terkait kehidupan kebangsaan ataupun kebangsaan, diharapkan dapat menjadi inspirasi dan menjadi role model di negara asalnya Afganistan," kata Ma'ruf saat membuka Diklat Program Pendalaman Agama Islam di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan masyarakat Indonesia beragam dalam agama, budaya, suku, dan ras namun tetap bisa hidup rukun dalam perbedaan-perbedaan yang bisa memicu konflik karena toleransi.
"Bagaimana pun juga, Indonesia yang majemuk baik dari sisi suku, etnis dan agama ini, memiliki (potensi) konflik yang besar. Namun Alhamdulillah wa syukurilah, masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim ini dapat menghadirkan kehidupan yang rukun, damai, dan bersatu," jelasnya.
Pemerintah Indonesia berkomitmen mendukung terwujudnya perdamaian di Afganistan, salah satunya dengan memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan singkat bagi pelajar Afganistan untuk mendalami agama Islam di pesantren-pesantren Indonesia.
Angkatan pertama penerima beasiswa itu meliputi 80 pelajar asal Afganistan. Mereka akan mengikuti pendidikan pesantren kilat di Pesantren Daarul Uluum di Lido, Bogor, dan Pesantren Tazakka di Batang, Jawa Tengah.
"Program pemberian beasiswa kepada sekitar 80-100 pelajar Afganistan ini menjadi bukti nyata kesungguhan pemerintah dalam mengupayakan terjadinya perdamaian yang hakiki di Afganistan," ujar Ma'ruf.
Baca juga:
Wapres buka diklat pelajar Afghanistan di Indonesia
MUI: Afghanistan pilih Indonesia untuk damaikan ulama
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: