Jakarta (ANTARA News) - Pusat penanganan trauma Pondok Anak Ceria hingga 30 Agustus telah melayani 5.811 anak korban gempa di 59 titik pengungsian di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Nahar, saat dihubungi dari Jakarta, Jumat, menuturkan anak-anak antara lain diajak bermain, menggambar, bercerita, dan membaca di Pondok Anak Ceria agar tidak lagi memikirkan gempa yang membawa kesedihan ke dalam hidup mereka.

"Mereka tampak senang dan kondisinya semakin baik saat dikunjungi dan didampingi Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos)," kata Nahar.

"Rasa takut dengan gempa susulan masih ada, tapi nampak mulai bisa diatasi dan nampak hilang saat mereka diberikan ruang bermain dan beraktivitas positif lainnya," ia menambahkan.

Kementerian Sosial menjalankan program rehabilitasi sosial pada anak-anak korban gempa di Lombok bekerja sama dengan 22 lembaga pemerhati anak.

Gempa bumi yang melanda wilayah Lombok dan sekitarnya hingga 26 Agustus terdata telah merenggut 565 korban jiwa, menyebabkan ribuan orang terluka, dan mengakibatkan sekitar 74 ribu rumah warga rusak.

Baca juga: JK bangkitkan semangat korban gempa Lombok