Presiden: Indonesia dipercaya dorong perdamaian dunia
31 Agustus 2018 13:26 WIB
Presiden Joko Widodo melepas kontingen Garuda yang menjadi pasukan perdamaian Indonesia ke Kongo dan Lebanon di Sentul, Jumat (31/8). (Desca Lidya Natalia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meyakini bahwa Indonesia dipercaya oleh masyarakat internasional untuk menciptakan perdamaian dunia.
"Kepercayaan dunia terhadap Indonesia semakin besar. Hal ini terbukti dari kepercayaan internasional terhadap Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, mendorong proses perdamaian di Myanmar dan Afghanistan dan terutama terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," kata Presiden Joko Widodo di Pusat Misi Pemeliharaaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) Sentul, Jumat.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat melepas kontingen Garuda untuk berangkat sebagai pasukan perdamaian Indonesia ke Kongo dan Lebanon.
Indonesia pada 8 Juni 2018 terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan akan resmi memulai keanggotaannya pada 1 Januari 2019.
"Untuk itu saya berpesan kepada saudara-saudara semuanya, kepada pasukan Garuda di seluruh dunia, jagalah nama baik bangsa, patuhi hukum setempat dan selalu ikuti prosedur yang berlaku," ungkap Presiden.
Presiden juga berpesan untuk memahami dan menghormati budaya setempat, menunjukkan profesionalisme, disiplin, dedikasi dan loyalitas.
"Jagalah sikap dan perilaku saudara-saudara dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat dan pasukan negara-negara lain," ungkap Presiden.
Ia berharap kontingen Garuda dapat mengerjakan tugas misi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan semangat.
"Nama baik bangsa Indonesia berada di diri saudara-saudara semua. Saudara-saudara semua adalah putra-putra terbaik bangsa Indonesia. Langkah saudara, nafas saudara, tindak tanduk saudara adalah Indonesia. Senyum saudara, kehangatan saudara, ketegasan saudara adalah Indonesia," tambah Presiden.
Tidak lupa Presiden meminta agar pasukan tersebut tidak lupa pulang kembali ke Indonesia.
"Saudara adalah garuda yang terbang ke negeri orang dengan kepala tegak dan kebanggaan untuk Indonesia, jangan lupa untuk pulang ke indonesia dengan pengalaman dan kecintaan yang lebih untuk negara kita Indonesia. Saudara-saudara adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang membangun nasionalisme dalam taman sari internasionalisme," tegas Presiden.
Dua pasukan yang diberangkatkan adalah Satuan Tugas (Satgas) Rapid Deployment Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dalam misi MONUSCO (The United Nations Organization Stabilization Mission In the Democratic Republic of the Congo) yang terdiri atas 850 personel TNI termasuk 22 personel perempuan).
Pasukan tersebut berasal Angkatan Darat (644), Angkatan Laut (135) dan Angkatan Udara (71) yang diberangkatkan menggunakan pesawat.
Selanjutnya ada satuan tugas Marine Task Force (MTF) untuk United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon berjumlah 120 personel TNI AL. Mereka akan berangkat menggunakan KRI Sultan Hasanuddin yang bertugas di Laut Mediterania, menggantikan 120 personel sebelumnya.
Turut hadir dalam upacara pelepasan itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Victor H. Simatupang, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, MenteriPerhubungan Budi Karya Sumadi dan para pejabat lainnya.
"Kepercayaan dunia terhadap Indonesia semakin besar. Hal ini terbukti dari kepercayaan internasional terhadap Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, mendorong proses perdamaian di Myanmar dan Afghanistan dan terutama terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB," kata Presiden Joko Widodo di Pusat Misi Pemeliharaaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI) Sentul, Jumat.
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat melepas kontingen Garuda untuk berangkat sebagai pasukan perdamaian Indonesia ke Kongo dan Lebanon.
Indonesia pada 8 Juni 2018 terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB dan akan resmi memulai keanggotaannya pada 1 Januari 2019.
"Untuk itu saya berpesan kepada saudara-saudara semuanya, kepada pasukan Garuda di seluruh dunia, jagalah nama baik bangsa, patuhi hukum setempat dan selalu ikuti prosedur yang berlaku," ungkap Presiden.
Presiden juga berpesan untuk memahami dan menghormati budaya setempat, menunjukkan profesionalisme, disiplin, dedikasi dan loyalitas.
"Jagalah sikap dan perilaku saudara-saudara dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat dan pasukan negara-negara lain," ungkap Presiden.
Ia berharap kontingen Garuda dapat mengerjakan tugas misi tersebut dengan penuh tanggung jawab dan semangat.
"Nama baik bangsa Indonesia berada di diri saudara-saudara semua. Saudara-saudara semua adalah putra-putra terbaik bangsa Indonesia. Langkah saudara, nafas saudara, tindak tanduk saudara adalah Indonesia. Senyum saudara, kehangatan saudara, ketegasan saudara adalah Indonesia," tambah Presiden.
Tidak lupa Presiden meminta agar pasukan tersebut tidak lupa pulang kembali ke Indonesia.
"Saudara adalah garuda yang terbang ke negeri orang dengan kepala tegak dan kebanggaan untuk Indonesia, jangan lupa untuk pulang ke indonesia dengan pengalaman dan kecintaan yang lebih untuk negara kita Indonesia. Saudara-saudara adalah inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang membangun nasionalisme dalam taman sari internasionalisme," tegas Presiden.
Dua pasukan yang diberangkatkan adalah Satuan Tugas (Satgas) Rapid Deployment Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dalam misi MONUSCO (The United Nations Organization Stabilization Mission In the Democratic Republic of the Congo) yang terdiri atas 850 personel TNI termasuk 22 personel perempuan).
Pasukan tersebut berasal Angkatan Darat (644), Angkatan Laut (135) dan Angkatan Udara (71) yang diberangkatkan menggunakan pesawat.
Selanjutnya ada satuan tugas Marine Task Force (MTF) untuk United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon berjumlah 120 personel TNI AL. Mereka akan berangkat menggunakan KRI Sultan Hasanuddin yang bertugas di Laut Mediterania, menggantikan 120 personel sebelumnya.
Turut hadir dalam upacara pelepasan itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Komandan PMPP TNI Brigjen TNI Victor H. Simatupang, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, MenteriPerhubungan Budi Karya Sumadi dan para pejabat lainnya.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: