Ini pesan Menteri PUPR kepada relawan cpns yang diberangkatkan ke Lombok
31 Agustus 2018 08:35 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljomo melepas para relawan CPNS yang akan membantu masyarakat Nusa Tenggara Barat yang terkena dampak gempa, beberapa waktu lalu. Acara pelepasan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (31/8/2018). (ANTARA/M Razi Rahman)
Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melepas para CPNS Kementerian PUPR yang merupakan bagian dari 400 relawan yang akan membantu masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa beberapa waktu lalu.
"Khususnya CPNS yang akan melakukan ibadah kemanusiaan di NTB, kalian akan mendampingi masyarakat yang terkena dampak bencana gempa bumi," kata Basuki Hadimuljono dalam acara pelepasan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Menteri PUPR berpesan agar mereka dapat menjaga kredibilitas institusi Kementerian PUPR, menjaga kekompakan sopan santun, dan harus dapat bekerja sama dengan baik dengan pihak lainnya di sana.
Para relawan harus dapat membimbing masyarakat yang terkena dampak gempa di kawasan bencana agar dapat membangun rumah yang lebih baik.
Sementara itu, ketika ditemui sebelum acara, seorang relawan CPNS, Andre Arifin (29) menyatakan tugas mereka adalah membangun kembali infrastruktur di kawasan yang terkena dampak gempa.
"Motivasinya adalah membangun infrastruktur di Lombok khususnya perumahan," kata lelaki asal Sumatra Barat ini.
Relawan lainnya, Dolly Immanuel (25) mengemukakan, spesifikasi yang akan dikerjakan di sana adalah membantu membangun rumah hasil rancangan teknologi Kementerian PUPR.
Rumah tersebut dikenal sebagai Risha, atau Rumah Instan Sederhana Sehat, yang lebih mudah dibangun daripada rumah pada umumnya, serta memiliki keunggulan antara lain lebih tahan gempa.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok.
"Setelah gempa bumi, saatnya NTB bangkit kembali. Perbaikan rumah yang rusak akan kita mulai pada 1 September 2018. Pemerintah mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok," cuit Presiden Jokowi pada 29 Agustus 2018 sekitar pukul 09.00 WIB.
Melalui akun twitter pribadi, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda untuk mendampingi masyarakat membangun kembali rumahnya. Terdapat kurang lebih 74.000 rumah tahan gempa yang akan dibangun di NTB.
Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga dalam acara diskusi "Rekonstruksi Fasilitas Dasar Pascagempa Lombok 2018" di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (27/8), memaparkan bahwa tugas Kementerian PUPR adalah mendampingi warga agar rumah yang dibangun kembali dapat dipertanggungjawabkan secara teknis bila terjadi gempa lagi pada masa mendatang.
Pada tahap awal, ujar dia, pihaknya sudah melakukan pelatihan tetapi karena yang dihadapi cukup besar sehingga memerlukan waktu seperti untuk merekrut fasilitator guna mendampingi tim PUPR kepada warga yang membangun rumahnya.
Dirjen Cipta Karya juga mengingatkan bahwa ditemui kebanyakan rumah yang roboh karena tidak memenuhi kaidah struktur yang baik seperti ada rumah yang tidak memiliki tiang atau besi tulangan.
Baca juga: Dicari sukarelawan pendamping rekonstruksi rumah pascagempa Lombok
Baca juga: Pembangunan rumah rusak akibat gempa didampingi PUPRBaca juga: Kementerian PUPR kembangkan rumah tahan gempa
"Khususnya CPNS yang akan melakukan ibadah kemanusiaan di NTB, kalian akan mendampingi masyarakat yang terkena dampak bencana gempa bumi," kata Basuki Hadimuljono dalam acara pelepasan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.
Menteri PUPR berpesan agar mereka dapat menjaga kredibilitas institusi Kementerian PUPR, menjaga kekompakan sopan santun, dan harus dapat bekerja sama dengan baik dengan pihak lainnya di sana.
Para relawan harus dapat membimbing masyarakat yang terkena dampak gempa di kawasan bencana agar dapat membangun rumah yang lebih baik.
Sementara itu, ketika ditemui sebelum acara, seorang relawan CPNS, Andre Arifin (29) menyatakan tugas mereka adalah membangun kembali infrastruktur di kawasan yang terkena dampak gempa.
"Motivasinya adalah membangun infrastruktur di Lombok khususnya perumahan," kata lelaki asal Sumatra Barat ini.
Relawan lainnya, Dolly Immanuel (25) mengemukakan, spesifikasi yang akan dikerjakan di sana adalah membantu membangun rumah hasil rancangan teknologi Kementerian PUPR.
Rumah tersebut dikenal sebagai Risha, atau Rumah Instan Sederhana Sehat, yang lebih mudah dibangun daripada rumah pada umumnya, serta memiliki keunggulan antara lain lebih tahan gempa.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok.
"Setelah gempa bumi, saatnya NTB bangkit kembali. Perbaikan rumah yang rusak akan kita mulai pada 1 September 2018. Pemerintah mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok," cuit Presiden Jokowi pada 29 Agustus 2018 sekitar pukul 09.00 WIB.
Melalui akun twitter pribadi, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda untuk mendampingi masyarakat membangun kembali rumahnya. Terdapat kurang lebih 74.000 rumah tahan gempa yang akan dibangun di NTB.
Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga dalam acara diskusi "Rekonstruksi Fasilitas Dasar Pascagempa Lombok 2018" di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (27/8), memaparkan bahwa tugas Kementerian PUPR adalah mendampingi warga agar rumah yang dibangun kembali dapat dipertanggungjawabkan secara teknis bila terjadi gempa lagi pada masa mendatang.
Pada tahap awal, ujar dia, pihaknya sudah melakukan pelatihan tetapi karena yang dihadapi cukup besar sehingga memerlukan waktu seperti untuk merekrut fasilitator guna mendampingi tim PUPR kepada warga yang membangun rumahnya.
Dirjen Cipta Karya juga mengingatkan bahwa ditemui kebanyakan rumah yang roboh karena tidak memenuhi kaidah struktur yang baik seperti ada rumah yang tidak memiliki tiang atau besi tulangan.
Baca juga: Dicari sukarelawan pendamping rekonstruksi rumah pascagempa Lombok
Baca juga: Pembangunan rumah rusak akibat gempa didampingi PUPRBaca juga: Kementerian PUPR kembangkan rumah tahan gempa
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: