Batam (ANTARA News) - Pembangunan jembatan, yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau akan dimulai 2019, kata Gubernur Kepri Nurdin Basirun.

Gubernur Kepri, di Batam, Kamis, mengatakan Presiden Joko Widodo mendukung pembangunan jembatan dua pulau yang berdekatan dengan Singapura dan Malaysia itu dan berharap pembangunannya bisa segera dimulai 2019.

"Kini, tim sedang mematangkan data teknis lanjutan pembangunan jembatan tersebut. Rencananya pada 2019 akan dimulai," kata Gubernur.

Ia juga menyatakan sudah menemui sejumlah menteri terkait untuk mematangkan rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Pada pekan ini, ia akan bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sebagai persiapan pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Berdasarkan kajian awal, Jembatan Batam-Bintan diperkirakan menelan investasi Rp4 miliar.

Jembatan akan memiliki panjang sekitar tujuh km dengan melalui dua pulau yang berada di antara Pulau Batam dan Pulau Bintan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri dan Menteri Pendidikan Singapura Chee Hong Tat juga mendukung pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Menurut dia, bila dua pulau yang kini menjadi Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas itu disatukan oleh jembatan, maka akan sangat membantu menarik investor.

"Jika bisa menyambungkan Batam dan Bintan, maka akan banyak keuntungan bagi kedua daerah dan akan semakin banyak investor yang datang," kata Chee dalam pertemuan dengan Gubernur Kepri di Batam, Kamis.

Pembangunan Jembatan Batam-Bintan diyakini mampu meningkatkan penanaman modal di Kepri.

Pada pertemuan itu, Menteri Chee didampingi antara lain Konjen Singapura untuk Kepri Mark Low, sementara Gubernur Nurdin didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan Syamsul Bahrum, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Burhanuddin, Kadis Pendidikan Muhammad Dali, dan Karo Humas Protokol dan Penghubung Nilwan.

Baca juga: Menteri PUPR: Presiden perintahkan bangun jembatan Batam-Bintan