Kunjungan Menhan ke Washington perkuat kerja sama pertahanan
30 Agustus 2018 19:06 WIB
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu (kiri) disambut Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, untuk mengadakan pertemuan bilateral di Washington DC pada Selasa (28/8). Menteri Pertahanan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di segala tingkatan termasuk pengembangan alat utama sistem senjatan dan pemberantasan terorisme. (Juli Syawaludin/Dik Puskom Kemhan)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Washington DC pada 27-29 Agustus 2018 sebagai bagian dari upaya untuk terus memperkuat kerja sama bilateral Indonesia dan Amerika Serikat (AS), khususnya di bidang pertahanan.
Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut, Menhan RI didampingi oleh para pejabat Kementerian Pertahanan RI, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, serta Atase Pertahanan KBRI Washington DC Joko Takarianto.
Kegiatan kunjungan diawali dengan pertemuan Menhan RI Ryamizard dengan Menhan AS James N Mattis, bertempat di Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Washington DC.
Menhan RI di Pentagon disambut dengan upacara militer berupa dentuman meriam 21 kali yang dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan kehormatan dan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menhan menegaskan kembali hubungan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah terjalin erat sejak lama. Menhan RI juga menekankan dukungan RI terhadap konsep "Free and Open Indo-Pacific" yang digagas oleh AS, dengan mengedepankan pendekatan ekonomi, menjunjung prinsip inklusivitas, dan mengedepankan peran ASEAN.
Selain itu, kedua Menhan juga membahas isu-isu strategis, khususnya isu pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Berbagai langkah konkret telah disepakati dalam rangka memperluas kerja sama "Maritime Domain Awareness", penegakan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memerangi kejahatan trans-nasional seperti pembajakan atau perompakan, dan penangkapan ikan secara ilegal.
Lebih lanjut Menhan AS mendukung kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, yang ditujukan bagi peningkatan keamanan di perairan masing-masing negara.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati beberapa kerja sama konkret, diantaranya peningkatan kapasitas sumber days manusia (SDM) melalui program pendidikan dan latihan bersama, peningkatan kapasitas industri pertahanan, serta modernisasi alutsista dan sistem pertahanan.
Dalam kunjungan itu, Menhan RI juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama antara Boeing dengan PT Dirgantara Indonesia untuk mengembangkan teknologi manufaktur, perawatan, dukungan, pelatihan, dan sertifikasi.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan industri penerbangannya bagi kebutuhan angkatan bersenjata.
Baca juga: Menhan pastikan rencana pembelian Hercules dari AS
Baca juga: Ryamizard-James N Mattis bahas penanggulangan terorisme di Hawaii
Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington, yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam kunjungan tersebut, Menhan RI didampingi oleh para pejabat Kementerian Pertahanan RI, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, serta Atase Pertahanan KBRI Washington DC Joko Takarianto.
Kegiatan kunjungan diawali dengan pertemuan Menhan RI Ryamizard dengan Menhan AS James N Mattis, bertempat di Departemen Pertahanan AS, Pentagon, Washington DC.
Menhan RI di Pentagon disambut dengan upacara militer berupa dentuman meriam 21 kali yang dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan kehormatan dan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menhan menegaskan kembali hubungan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah terjalin erat sejak lama. Menhan RI juga menekankan dukungan RI terhadap konsep "Free and Open Indo-Pacific" yang digagas oleh AS, dengan mengedepankan pendekatan ekonomi, menjunjung prinsip inklusivitas, dan mengedepankan peran ASEAN.
Selain itu, kedua Menhan juga membahas isu-isu strategis, khususnya isu pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Berbagai langkah konkret telah disepakati dalam rangka memperluas kerja sama "Maritime Domain Awareness", penegakan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk memerangi kejahatan trans-nasional seperti pembajakan atau perompakan, dan penangkapan ikan secara ilegal.
Lebih lanjut Menhan AS mendukung kerja sama trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina, yang ditujukan bagi peningkatan keamanan di perairan masing-masing negara.
Dalam pertemuan tersebut juga disepakati beberapa kerja sama konkret, diantaranya peningkatan kapasitas sumber days manusia (SDM) melalui program pendidikan dan latihan bersama, peningkatan kapasitas industri pertahanan, serta modernisasi alutsista dan sistem pertahanan.
Dalam kunjungan itu, Menhan RI juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman kerja sama antara Boeing dengan PT Dirgantara Indonesia untuk mengembangkan teknologi manufaktur, perawatan, dukungan, pelatihan, dan sertifikasi.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan industri penerbangannya bagi kebutuhan angkatan bersenjata.
Baca juga: Menhan pastikan rencana pembelian Hercules dari AS
Baca juga: Ryamizard-James N Mattis bahas penanggulangan terorisme di Hawaii
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: