Rini : LRT Jabodetabek harus lebih baik dari Palembang
30 Agustus 2018 14:33 WIB
Pekerja bersiap melakukan uji coba Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Velodrome, Rawamangun, Jakarta (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Palembang (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek harus lebih baik dibanding Palembang.
"Saya tekankan bahwa LRT Jabodetabek harus lebih baik dari Palembang," katanya kepada pers, usai mengunjungi Depo LRT Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.
Rini menegaskan bahwa apa yang ada di Palembang harus benar benar bisa dipelajari dan jadi bahan evaluasi.
"Apalagi untuk LRT Jabodetabek nantinya lebih kompleks operasionalnya dengan teknologi yang juga lebih canggih," katanya.
Rini menggarisbawahi bahwa LRT ini memang baru pertama kali bagi Indonesia sehingga harus belajar setiap waktu.
"Awalnya mula sedikit ketidaksempurnaan, namun sekarang sudah berjalan lancar," katanya.
Terkait dengan Depo LRT Palembang, Rini mengaku cukup bangga karena merupakan karya para insinyur dalam negeri dan sinergi antar BUMN.
Operator LRT Palembang adalah PT Kereta Api Indonesia, teknologi persinyalannya PT LEN Industri, dan infrastrukturnya Waskita.
"Kami dorong terus agar mereka terus belajar, termasuk studi banding ke negara lain," katanya.
Usai berkunjung ke Depo LRT Palembang, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama rombongan mencoba LRT Palembang dari stasiun LRT Jakabaring hingga stasiun Palembang icon.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi yang juga ikut dalam rombongan itu menilai LRT Palembang, sudah cukup baik, namun ada beberapa catatan seperti jarak antara jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan stasiun LRT terlalu jauh.
"Ada beberapa stasiun yang jauh dengan JPO seperti di stasiun Jakabaring LRT City dan akses dari JPO ke stasiun tak sediakan jalur untuk orang berkebutuhan khusus," kata Tulus.
Baca juga: Kemenhub pastikan LRT Jakarta ramah disabilitas
Selain itu, tambah Tulus, saat di atas LRT yang melaju, suara gesekan rel terdengar agak keras ke kabin penumpang.
"Saat kereta mengurangi kecepatan dan kondisi berbelok, decitan rel agak keras terdengar ke kabin. Jadi, kurang nyaman," ujar Tulus.
LRT Palembang yang uji cobanya sebelum Asian Games itu, tercatat sudah tiga kali mengalami mogok saat dioperasikan. Baca juga: Menhub minta maaf LRT Palembang mogok
"Saya tekankan bahwa LRT Jabodetabek harus lebih baik dari Palembang," katanya kepada pers, usai mengunjungi Depo LRT Palembang, Sumatera Selatan, Kamis.
Rini menegaskan bahwa apa yang ada di Palembang harus benar benar bisa dipelajari dan jadi bahan evaluasi.
"Apalagi untuk LRT Jabodetabek nantinya lebih kompleks operasionalnya dengan teknologi yang juga lebih canggih," katanya.
Rini menggarisbawahi bahwa LRT ini memang baru pertama kali bagi Indonesia sehingga harus belajar setiap waktu.
"Awalnya mula sedikit ketidaksempurnaan, namun sekarang sudah berjalan lancar," katanya.
Terkait dengan Depo LRT Palembang, Rini mengaku cukup bangga karena merupakan karya para insinyur dalam negeri dan sinergi antar BUMN.
Operator LRT Palembang adalah PT Kereta Api Indonesia, teknologi persinyalannya PT LEN Industri, dan infrastrukturnya Waskita.
"Kami dorong terus agar mereka terus belajar, termasuk studi banding ke negara lain," katanya.
Usai berkunjung ke Depo LRT Palembang, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama rombongan mencoba LRT Palembang dari stasiun LRT Jakabaring hingga stasiun Palembang icon.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi yang juga ikut dalam rombongan itu menilai LRT Palembang, sudah cukup baik, namun ada beberapa catatan seperti jarak antara jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan stasiun LRT terlalu jauh.
"Ada beberapa stasiun yang jauh dengan JPO seperti di stasiun Jakabaring LRT City dan akses dari JPO ke stasiun tak sediakan jalur untuk orang berkebutuhan khusus," kata Tulus.
Baca juga: Kemenhub pastikan LRT Jakarta ramah disabilitas
Selain itu, tambah Tulus, saat di atas LRT yang melaju, suara gesekan rel terdengar agak keras ke kabin penumpang.
"Saat kereta mengurangi kecepatan dan kondisi berbelok, decitan rel agak keras terdengar ke kabin. Jadi, kurang nyaman," ujar Tulus.
LRT Palembang yang uji cobanya sebelum Asian Games itu, tercatat sudah tiga kali mengalami mogok saat dioperasikan. Baca juga: Menhub minta maaf LRT Palembang mogok
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: