Jakarta (ANTARA News) - Tim voli putri Korea Selatan, mendapat perlawanan sengit dari tim Indonesia pada babak perempat final voli putri Asian Games 2018 di arena voli di Lapangan tenis indoor Gelora Bung Karno, Rabu, dengan tiga set dimenangkan Korea Selatan, sehingga melaju ke babak semifinal.

Anak asuh Mohamad Ansori tampil maksimal pada setiap setnya, bahkan tim Korea Selatan sempat kewalahan menghadapi smes keras yang dilontarkan Aprilia Manganang pada setiap set, bahkan Indonesia sempat mengejar skor pada babak pertama dengan umpan lambung yang dituntaskan trio Amalia, Manganang Dan Fadilah.

Namun pada akhir pertandingan set pertama Korea Selatan yang mulai membaca permainan, melancarkan smes-smes pendek namun tajam ke kubu Indonesia, hingga akhir pertandingan set pertama tim Indonesia harus mengakui kekuatan tim asuhan Haewon Cha dengan skor 25-22.

Pada set kedua tim Indonesia yang mulai menguasai permainan, dibuat repot dengan smes panjang dan tajam dari smeser Korea Selatan yang dipimpin Yeonkoung Kim yang memiliki tinggi 192 cm itu. Bahkan Aprilia dan Amalia tersungkur di pinggir lapangan saat berusaha menyelamatkan angka. Lagi-lagi Indonesia yang sudah berjuang keras, harus mengakui ketangguhan Korea Selatan yang mengakhiri pertandingan dengan skor 25-13.

Sedangkan pasa set ketiga pelatih Indonesia mengubah susunan pemain dengan memasukan Amasya Angraini Manganang, untuk mengimbangi permainan Korea Selatan dengan smes-smes tajamnya mengantikan Aprilia yang terlihat kurang maksimal akibat cidera pada babak sebelumnya.

Korea Selatan yang mendapat tekanan, mempertebal kekuatan dengan menempatkan tiga pemain di bagian depan untuk menahan smes tajam dari Indonesia. Kejar-kejaran skor sempat terjadi hingga pertengahan permainan, namun kembali pada akhir pertandingan Korea Selatan melancarkan permainan cepat dengan smes pendek dan Panjang yang menutup pertandingan dengan skor 25-18.

Kapten tim Indonesia, Fajrina Nabila Amalia, usai pertandingan mengatakan cukup banyak mendapat pengalaman dari pertandingan kali ini. Meskipun minim pengalaman, timnya dapat mengimbangi permainan tim yang sudah memiliki kelas dunia itu. Kekompakan tim tambah dia, masih harus ditingkatkan untuk kedepannya.

"Sangat puas, ini pengalaman terbaik meskipun prestasi dan persiapan kita jauh, tim Indonesia dapat bermain maksimal. Mereka juara olimpiade, sedangkan kita hanya dua bulan persiapan. Harapan kedepan federasi lebih meningkatkan pembinaan dan pelatihan," katanya.