Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan status siaga darurat yang berakhir pada pertengahan Agustus ini akan diperpanjang Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah hingga bulan November mendatang.
Menurut prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) seluruh wilayah Kalimantan Tengah sudah memasuki musim kemarau, dan situasi ini diperkirakan akan berakhir di minggu ketiga Oktober, kata Raffles.
Sebagai upaya untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan, KLHK terus melakukan patroli terpadu yang tersebar di empat Daops Manggala Agni meliputi Daops Palangkaraya 15 posko desa, Daops Kapuas 10 posko desa, Daops Muara Teweh 10 posko desa, dan Daops Pangkalan Bun 10 posko desa. Patroli terpadu ini dilaksanakan dengan melibatkan personil Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Sampai dengan saat ini satgas karhutla terus melakukan pemadaman udara dengan menggunakan lima helikopter pengebom air dari udara yang ditempatkan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun dan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya.
Kelima helikopter tersebut meliputi Heli Bell 412 PKTWV, Heli Mi 8MTV UPM1815, Heli Mi 8MTV UPMi862, Heli RA 31034 Kamov 32C, dan Heli RA 31009 Kamov 32T.
Selain itu, Manggala Agni Daops Pangkalan Bun juga terus melakukan pemadaman darat bersama TNI, Polri, BPBD, dan Dinas Sosial. Pemadaman bersama ini dilakukan di dua lokasi berbeda di wilayah Daops Pangkalan Bun.
Lokasi pertama di Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, sedangkan lokasi kedua berada di Kelurahan Mendawai Seberang km.11, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kondisi berbeda dalam pemadaman yaitu hadirnya mobil dapur umum yang disediakan oleh Dinas Sosial yang menyediakan konsumsi. Mobil dapur umum Dinas Sosial ini dijalankan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang akan menyediakan konsumsi selama pemadaman baik sarapan, makan siang, dan minuman bagi para pemadam, ujar dia.*
Baca juga: Kemenkopolhukam ingatkan Kalteng paling rawan Karhutla
Baca juga: Gubernur Kalteng: larangan membakar lahan jangan persulit petani