Jayapura (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI M Syaugi, mengatakan, mereka saat ini sedang memesan dua helikopter dan dua kapal penyuplai BBM guna menunjang berbagai operasi yang dilakukan.

Syaugi di sela-sela kunjungan kerjanya di SAR Jayapura, Sentani, Selasa, mengatakan, keempat sarana penunjang yang dibiayai melalui program tahun jamak diharapkan beroperasi 2019 mendatang.

Khusus untuk kapal yang saat ini sedang dikerjakan di Batam, Kepulauan Riau, memiliki panjang 66 meter itu mampu mengangkut 450 ton bahan bakar dan 100 ton air serta dapat di darati helikopter, ujar dia.

"Kapal-kapal tersebut dikerjakan putra asli Indonesia dan nantinya akan ditempatkan terpisah di bagian barat dan timur," kata Syaugi seraya menambahkan, kapal tersebut juga dilengkapi alat canggih yakni remote operated underwater vehicle (ROV) yang mampu melihat kejadian dibawah air seperti kasus yang terjadi di Danau Toba beberapa waktu lalu.

Dengan dimilikinya kedua kapal tersebut maka dapat menunjang bila ada operasi karena mampu menyuplai bahan bakar untuk sembilan kapal sehingga operasi pencaharian dapat dilaksanakan sesuai prosedur standar operasi yakni seminggu.

Saat ini Badan SAR Nasional memiliki sembilan helikopter yang dioperasikan didaerah yang membutuhkannya seperti di Lombok beberapa waktu lalu, kata dia.

Papua juga membutuhkan helikopter namun saat ini belum diberikan karena masih diprioritaskan di daerah lain yang lebih membutuhkan, ujar dia.

Setiap hari Badan SAR Nasional menerima 10 hingga 20 laporan terjadinya insiden di seluruh Indonesia. Karena itulah pihaknya mengoptimalkan berbagai semua sarana dan prasana yang ada termasuk yang ada di Papua.

Dari segi jumlah mungkin yang ada di Jayapura kurang namun dengan optimalisasi dan koordinasi lintas sektor maka berbagai kasus yang terjadi dapat segera ditangani, kata Syaugi.

Baca juga: SAR kerahkan helikopter untuk cari kapal hilang di Ternate

Baca juga: Tim SAR cari kapal hilang di perairan Ternate