Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan pedagang di sekitar pembangunan konstruksi Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat tidak mengganggu pembangunan karena sistem konstruksi "knock down" yang digunakan.

Baca juga: Pemprov : JPM Tanah Abang tidak ganggu pedagang

"Pedagang tidak mengganggu pembangunan JPM, lagipula konstruksi yang digunakan "knock down". Jadi, maksudnya pembangunan di lokasi itu sangat sedikit (diminimalisir)," ujarnya, di Jakarta, Selasa.

Andri menjelaskan pihaknya hanya melaksanakan rekayasa lalu lintas selama pembangunan JPM berjalan.

Pembangunan dilaksanakan pada malam hari, seperti pukul 19.00 WIB hingga 04.00 WIB.

"Pembangunan JPM dilakukan pada malam hari, apalagi dibangun dengan empat tahap yang berarti 1/4 per pembangunannya," jelas Andri.

Baca juga: Puluhan PKL Tanah Abang ikut sosialisasi JPM

Disinggung mengenai relokasi pedagang sekitar proyek pembangunan JPM, Andri mengaku tidak melakukannya karena tidak adanya lokasi.

"Mereka tidak direlokasi karena tidak ada lokasi untuk menampung mereka," tambahnya.

Andri menegaskan saat pembangunan berlangsung, tidak boleh ada kegiatan di bawahnya.

Sebelumnya, sehubungan dengan pembangunan JPM di kawasan Tanah Abang, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan sistem buka tutup.

Baca juga: Lalu lintas sekitar JPM Tanah Abang buka tutup

"Mulai tanggal 10 Jalan Jatibaru Raya dilakukan sistem buka tutup jalan yakni pukul 04.00 WIB hingga 08.00 WIB dan pukul 15.00 WIB hingga 19.00 WIB dibuka satu jalur untuk umum, sedangkan jalur Transjakarta hanya dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dan malam harinya ditutup dari pukul 19.00 WIB hingga 04.00 WIB," kata Direktur PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan di Jakarta Pusat, Kamis (16/8).