Pekanbaru (ANTARA News) - Pasca-pemulangan paksa Neno Warisman dari Pekanbaru, pedagang kaos #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, mengaku kebanjiran permintaan, bahkan tak tanggung-tanggung beberapa diantaranya sampai kehabisan stok.

"Sekarang sudah mulai banyak yang beli. Tapi sejauh ini kemarin (minggu) paling banyak," ucap Mira salah seorang pedagang kaos musiman di Pekanbaru, Riau, Senin.

Ia mengatakan momen politik kali ini cukup menguntungkan, lantaran niat isi waktu luangnya tersebut berbuah manis. Dalam satu hari dia bisa menjual 10-20 kaos bertuliskan #2019gantipresiden.

Bahkan, ia sampai harus menjemput tambahan kaos ke gudang pemasok, karena permintaan terus meningkat.

Harga kaos yang dijual Mira bervariasi mulai dari Rp50.000 sampai Rp80.000 per kaos, tergantung kualitas bahan dan sablon pada tulisan kaos.

"Kemarin di lapak saya habis stok. Jadinya harus jemput ke gudang tambah baju yang dijual," ujar Mira.

Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengaku bahwa awalnya hanya ikut-ikutan tetangganya yang memang sudah berjualan kaos tersebut.

Dikatakannya kemudian bahwa awalnya ia hanya diberi sekitar 2 lusin kaos bertuliskan tanda pagar tersebut. Namun kini ia sendiri mengaku sudah memesan hingga 200 lembar kaos tersebut.

"Kan momennya masih lama. Tahun politik begini banyak kejutan. Awalnya dagangan saya sempat sepi peminat. Tahu-tahu sekarang malah heboh," ucapnya lagi.

Seorang pedagang lainnya, Syafril juga mengakui hal yang sama. Kendati hanya berjualan di pinggir jalan, namun ia mengaku bahwa dalam satu hari keuntunggan yang ia raup bahkan mencapai Rp200 hingga Rp400 ribu. Trik yang diterapkan Syafril cukup efektif, yaitu memanfaatkan media sosial.

Kendati masih melayani pembeli khusus kawasan Pekanbaru saja, namun dikatakan Syafril kaos dengan tagar tersebut sudah mulai viral.

Dijelaskan Syafril kemudian bahwa meski ia sendiri tidak terlalu ikut dalam euforia gerakan tersebut, namun baginya momen politik ini sudah cukup membuat heboh masyarakat Kota Pekanbaru.

"Saya gak suka politik. Ini cuma untuk berjualan saja," terang Syafril.

Baca juga: Polisi: Pemulangan Neno Warisman agar Pekanbaru kondusif
Baca juga: Aksi "#2019GantiPresiden" dinilai demokrasi kebablasan