Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan perkembangan layanan financial technology (fintech) akan mendongkrak jumlah investor di pasar modal.

"Masifnya perkembangan ekonomi digital saat ini memberikan dampak positif bagi kemajuan pasar modal Indonesia," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djayadi dalam seminar Pasar Modal Investor Summit 2018 bertema "Berinvestasi dengan Mudah di Era Ekonomi Digital" di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan kemunculan bisnis perdagangan berbasis elektronik dan aplikasi (e-commerce) serta pesatnya perkembangan fintech membuat akses masyarakat berinvestasi pasar modal semakin mudah dan cepat.

Dengan semakin mudah dan cepatnya investasi di pasar modal diharapkan ke depannya dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal berikut investor reksa dana yang per akhir Juli 2018 berjumlah 1.369.810 single investor identification.

Dalam seminar itu, juga terdapat pemaparan kinerja oleh 65 Perusahaan Tercatat. Acara ini juga merupakan satu rangkaian dari 41 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang bertemakan Menuju Pasar Modal Modern Di Era Ekonomi Digital.

Kegiatan itu juga diadakan di delapan kota lainnya seperti Medan dan Makassar.

"Diharapkan investor di daerah memiliki akses informasi lebih baik dan dapat berinteraksi langsung dengan pimpinan Perusahaan Tercatat," kata Inarno Djayadi.

Ia memaparkan tujuan dari penyelenggaraan Investor Summit 2018 yakni menempatkan BEI sebagai fasilitator untuk mempertemukan investor dengan Perusahaan Tercatat terpilih.

Selain itu, lanjut dia, Investor Summit 2018 juga diharapkan dapat membuka akses dan hubungan yang lebih luas antara investor dengan Perusahaan Tercatat.

"Selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja Perusahaan Tercatat di BEI, serta meningkatkan likuiditas pasar," katanya.

Baca juga: OJK-Kominfo baiknya sinergi aturan Fintech
Baca juga: OJK siapkan strategi percepat pertumbunan industri pasar modal