Semarang (ANTARA News) - Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang menyebutkan rencana pengoperasian koridor baru Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang sudah memasuki tahap sosialisasi.

"Ini masih terus kami sosialisasikan, terutama terhadap angkutan `existing` yang terdampak," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BLU Trans Semarang Ade Bhakti Ariawan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.

Saat ini, Trans Semarang sudah mengoperasikan tujuh koridor, yakni Koridor I melayani Mangkang-Penggaron PP, Koridor II melayani Ungaran-Terminal Terboyo PP, Koridor III Pelabuhan-RS St Elisabeth PP.

Kemudian, Koridor IV melayani Cangkiran-Stasiun Tawang PP, Koridor V Bandara Ahmad Yani-Meteseh PP, Koridor V Universitas Diponegoro-Universitas Negeri Semarang PP, dan Koridor VII Terboyo-USM-Balai Kota.

Menurut dia, rencana pengoperasian koridor baru, yakni Koridor VIII yang akan melayani rute Cangkiran-Gunungpati-Kalibanteng-Jalan Pemuda sehingga Trans Semarang bisa semakin mengakses kawasan pinggiran.

"Dalam kajian rute yang telah selesai dilakukan pada 2018, koridor kedelapan Trans Semarang ini akan melayani rute Cangkiran-Gunungpati-Kalibanteng-Jalan Pemuda Semarang," katanya.

Rencananya, kata dia, Koridor VIII Trans Semarang akan dioperasionalkan dengan 18 armada bus berukuran sedang atau medium berkapasitas 42 penumpang yang targetnya dioperasikan mulai Desember 2019.

Kalau untuk tarif, lanjut dia, sejauh ini tidak mengalami perubahan, yakni tarif umum masih tetap Rp3.500/orang, sementara pelajar, mahasiswa, atau pemegang Kartu Identitas Anak (KIA) Rp1.000/orang.

Selain Koridor VIII, Ade menjelaskan pengembangan transportasi massal juga menjangkau rute "feeder" (pengumpan) yang nantinya akan dikembangkan empat koridor khusus "feeder" pada 2019.

"Selain menambah koridor BRT Trans Semarang, kami juga berencana mengembangkan empat rute `feeder` atau angkutan penumpang pada Mei 2019. Armadanya memakai ELF long chassis," ungkapnya.

Untuk rute Feeder I, kata dia, akan dioperasionalkan sebanyak 22 unit ELF long chassis dan hingga 2021 ditargetkan sudah empat rute "feeder" yang berjalan melayani transportasi masyarakat.

"Kami berharap empat rute `feeder` ini bisa melayani transportasi masyarakat di berbagai wilayah. Selama ini, banyak wilayah permukiman, perumahan, dan perkampungan yang lebar jalannya kurang," katanya.

Dengan lebar jalan yang tidak memenuhi syarat untuk dilewati armada BRT Trans Semarang, ia mengatakan rute "feeder" dikembangkan karena menggunakan armada ELF yang bisa menjangkau wilayah tersebut.

"Armada `feeder` ini kan pakai ELF long chassis yang bisa menjangkau permukiman yang tidak bisa dilalui bus kami. Jadi, total ada delapan koridor dan empat rute `feeder` yang akan dioperasikan hingga 2021," kata Ade.

Baca juga: Trans Semarang gandeng OVO mudahkan transaksi nontunai
Baca juga: Trans Semarang kembangkan pembayaran QR-Code

(T.KR-ZLS/B/N002/C/N002) 26-08-2018 19:57:37