Jalan Sehat Empat Pilar MPR untuk persatuan
26 Agustus 2018 16:21 WIB
Jakarta, 26/8 (ANTARA News) - Ribuan peserta "Jalan Sehat Empat Pilar MPR" memenuhi halaman Gedung Nusantara, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu, untuk memperkuat persatuan. (Foto Humas MPR)
Jakarta (ANTARA News) - Ribuan peserta "Jalan Sehat Empat Pilar MPR" memenuhi halaman Gedung Nusantara, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu, untuk memperkuat persatuan.
Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didampingi oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ahmad Muzani dan Oesman Sapta, serta anggota MPR dari Kelompok DPD Ahmad Muqowam, anggota Lemkaji Djafar Hafsah dan Syamsul Bahri serta Sekjen MPR Ma`ruf Cahyono membuka langsung acara tersebut.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengucapkan terima kasih pada peserta yang sudi menjadi partisipan "Jalan Sehat 4 Pilar".
Kegiatan itu disebut sebagai salah satu rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 MPR. Dirinya berharap para peserta, terutama generasi muda yang mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar, Constitutional Drafting, dan Debat Konstitusi; untuk menjadi duta bangsa memperkokoh persatuan.
MPR tambah Zulkifli, selalu menyosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang disebut Empat Pilar.
Menyosialisasikan Empat Pilar, menurut Zulkifli Hasan, sangat penting apalagi di tahun politik.
"Di tahun politik, kita harus memperkuat persatuan, mencintai, dan saling menghargai," katanya.
Ditegaskannya, pada tahun politik, jangan melakukan hal sebaliknya, yakni menciptakan kebencian, menghalalkan segala cara, dan saling hujat.
Kontestasi pada tahun politik adalah di antara anak bangsa sendiri.
"Bukan dengan orang lain," ungkapnya.
Untuk itu dalam kontestasi yang ada, yang dilakukan harus saling adu konsep dan adu gagasan. "Yang berkualitas sehingga menghasilkan harmoni dan kesetaraan," ucapnya.
Hal ini merupakan amanat Pancasila.
Pancasila harus menghasilkan kesetaraan, keadilan, dan harmoni.
Setelah memberi sambutan singkat, Pimpinan MPR menggunting tali balon, tanda dimulainya acara.
Puluhan balon yang berwarna merah dan putih itu beterbangan di langit. Tak lama kemudian, Zulkifli Hasan mengangkat bendera start.
Begitu diangkat sebagai pelepasan peserta gerak jalan, ribuan orang secara serentak bergerak bersama meninggalkan komplek parlemen.
Zulkifli Hasan bersama pimpinan yang lain pun ikut bersama dalam gerak jalan itu.
Peserta menempuh rute keluar komplek parlemen Jl. Gatot Subroto, belok kiri ke arah Patal Senayan, lanjut ke Jl. Asia Afrika, kemudian melintas depan Stasiun TVRI, kembali ke Jl. Gatot Subroto, kembali ke komplek parlemen. Rute itu sejauh 5 km.
Mempersatukan elemen
Narjo, pendamping peserta LCC dari Jawa Tengah mengatakan sangat berkesan mengikuti acara itu.
Acara yang digelar oleh MPR dikatakan sebagai kegiatan yang bisa mempersatukan seluruh elemen masyarakat.
Peserta LCC dari 34 provinsi yang hadir di sini, bisa mempererat tali persaudaraan.
Bagi Narjo, acara itu tak sekadar mempererat persatuan namun juga bisa membikin badan sehat.
Dirinya bangga sekolah yang didampingi, SMAN 1 Wonosobo, bisa tampil tiga kali dalam LCC di Jakarta.
"Hasilnya cukup menggembirakan, sekali juara pertama dan sekali juara kedua," ujarnya.
Rahasia sukses dalam mewakili Jawa Tengah, disebut oleh Narjo adalah harus menguasai materi, menjaga kekompakan, satu orang adalah bagian dari seluruh tim. "Juga rajin berdoa," tambahnya.
Suasana senang dan gembira juga dirasakan oleh Ridwan Khoerudin. Dirinya hadir dalam acara itu sebab kampusnya, Universitas Pelita Harapan (UPH), maju dalam ajang Debat Konstitusi.
"Mengikuti acara ini menyenangkan karena bertemu dengan teman dari berbagai daerah," ujarnya.
Kampusnya yang berada di kawasan Serpong, Banten, itu disebut dua kali mengikuti acara Debat Konstitusi.
Begitu pula dengan Arief Khairudin. Arief merupakan mahasiswa UIN Wali Songo, Semarang, Jawa Tengah. Kampusnya juga mengikuti lomba Debat Konstitusi.
"Luar biasa mengikuti acara ini," katanya.
Mahasiswa Jurusan Hukum itu mengucapkan terima kasih kepada MPR yang menggelar acara itu, baik Debat Konstitusi maupun Jalan Sehat Empat Pilar.
"Di sini bisa mempertemukan dengan kawan mahasiswa lainnya," tuturnya.
Bila dari kalangan mahasiswa merasa senang, di kalangan pelajar pun juga demikian.
Waode Syahrani Rizki, siswa SMAN 2 Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, yang ikut dalam LCC, merasa senang bisa ikut jalan sehat.
"Senang sekali," ujarnya dengan nada gembira.
Lebih lanjut dikatakan oleh gadis yang kali pertama ke Jakarta itu, dirinya mendapat pengalaman baru dengan bertemu pelajar dari seluruh nusantara.
"Bisa saling mengenal," ujar siswa Kelas XI itu.
Sementara Muhammad Rendi Saputra, siswa SMAN 2 Halmahera Timur, Maluku Utara, juga merasakan hal yang sama.
"Selain sehat juga memperkuat persatuan," tuturnya. Dirinya menyebut dua kali ke Jakarta.
"Yang pertama saat mengikuti Jambore Nasional. Dengan hadir di acara ini, akan menambah kekompakan," kata pemuda yang bercita-cita jadi guru itu.
Sekjen MPR Ma`ruf Cahyono menyebut Jalan Sehat 4 Pilar merupakan salah satu varian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR.
Disebut banyak metode sosialisasi yang telah dilakukan seperti outbond, pertunjukan seni dan budaya, LCC, Debat Konstitusi, dan Constitutional Drafting.
Untuk diketahui, pada 29 Agustus 2018, MPR akan menggelar dzikir akbar dengan mengundang Ustad Abdul Somad sebagai penceramah.
Dalam acara itu juga akan disampaikan pesan-pesan yang tak terlepas dari Empat Pilar. "Jadi bukan pengajian biasa," ungkapnya.
Ditegaskan, nilai-nilai luhur bangsa harus ditanamkan kepada masyarakat tanpa henti dan dengan cara apa pun
Ini perlu dilakukan sebab generasi akan silih berganti. "Sosialisasi tak boleh berhenti. Jadi, jangan tanya selesainya kapan," kata Ma`ruf Cahyono.
Sosialisasi Empat Pilar memang harus dilakukan terus-menerus, tak boleh bosan karena nilai-nilai luhur itu berada di sisi hidup bangsa Indonesia.
Sepanjang negara masih berideologi Pancasila, maka semua elemen bangsa harus terus menularkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Ketua MPR Zulkifli Hasan yang didampingi oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ahmad Muzani dan Oesman Sapta, serta anggota MPR dari Kelompok DPD Ahmad Muqowam, anggota Lemkaji Djafar Hafsah dan Syamsul Bahri serta Sekjen MPR Ma`ruf Cahyono membuka langsung acara tersebut.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengucapkan terima kasih pada peserta yang sudi menjadi partisipan "Jalan Sehat 4 Pilar".
Kegiatan itu disebut sebagai salah satu rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 MPR. Dirinya berharap para peserta, terutama generasi muda yang mengikuti Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar, Constitutional Drafting, dan Debat Konstitusi; untuk menjadi duta bangsa memperkokoh persatuan.
MPR tambah Zulkifli, selalu menyosialisasikan nilai-nilai luhur bangsa yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang disebut Empat Pilar.
Menyosialisasikan Empat Pilar, menurut Zulkifli Hasan, sangat penting apalagi di tahun politik.
"Di tahun politik, kita harus memperkuat persatuan, mencintai, dan saling menghargai," katanya.
Ditegaskannya, pada tahun politik, jangan melakukan hal sebaliknya, yakni menciptakan kebencian, menghalalkan segala cara, dan saling hujat.
Kontestasi pada tahun politik adalah di antara anak bangsa sendiri.
"Bukan dengan orang lain," ungkapnya.
Untuk itu dalam kontestasi yang ada, yang dilakukan harus saling adu konsep dan adu gagasan. "Yang berkualitas sehingga menghasilkan harmoni dan kesetaraan," ucapnya.
Hal ini merupakan amanat Pancasila.
Pancasila harus menghasilkan kesetaraan, keadilan, dan harmoni.
Setelah memberi sambutan singkat, Pimpinan MPR menggunting tali balon, tanda dimulainya acara.
Puluhan balon yang berwarna merah dan putih itu beterbangan di langit. Tak lama kemudian, Zulkifli Hasan mengangkat bendera start.
Begitu diangkat sebagai pelepasan peserta gerak jalan, ribuan orang secara serentak bergerak bersama meninggalkan komplek parlemen.
Zulkifli Hasan bersama pimpinan yang lain pun ikut bersama dalam gerak jalan itu.
Peserta menempuh rute keluar komplek parlemen Jl. Gatot Subroto, belok kiri ke arah Patal Senayan, lanjut ke Jl. Asia Afrika, kemudian melintas depan Stasiun TVRI, kembali ke Jl. Gatot Subroto, kembali ke komplek parlemen. Rute itu sejauh 5 km.
Mempersatukan elemen
Narjo, pendamping peserta LCC dari Jawa Tengah mengatakan sangat berkesan mengikuti acara itu.
Acara yang digelar oleh MPR dikatakan sebagai kegiatan yang bisa mempersatukan seluruh elemen masyarakat.
Peserta LCC dari 34 provinsi yang hadir di sini, bisa mempererat tali persaudaraan.
Bagi Narjo, acara itu tak sekadar mempererat persatuan namun juga bisa membikin badan sehat.
Dirinya bangga sekolah yang didampingi, SMAN 1 Wonosobo, bisa tampil tiga kali dalam LCC di Jakarta.
"Hasilnya cukup menggembirakan, sekali juara pertama dan sekali juara kedua," ujarnya.
Rahasia sukses dalam mewakili Jawa Tengah, disebut oleh Narjo adalah harus menguasai materi, menjaga kekompakan, satu orang adalah bagian dari seluruh tim. "Juga rajin berdoa," tambahnya.
Suasana senang dan gembira juga dirasakan oleh Ridwan Khoerudin. Dirinya hadir dalam acara itu sebab kampusnya, Universitas Pelita Harapan (UPH), maju dalam ajang Debat Konstitusi.
"Mengikuti acara ini menyenangkan karena bertemu dengan teman dari berbagai daerah," ujarnya.
Kampusnya yang berada di kawasan Serpong, Banten, itu disebut dua kali mengikuti acara Debat Konstitusi.
Begitu pula dengan Arief Khairudin. Arief merupakan mahasiswa UIN Wali Songo, Semarang, Jawa Tengah. Kampusnya juga mengikuti lomba Debat Konstitusi.
"Luar biasa mengikuti acara ini," katanya.
Mahasiswa Jurusan Hukum itu mengucapkan terima kasih kepada MPR yang menggelar acara itu, baik Debat Konstitusi maupun Jalan Sehat Empat Pilar.
"Di sini bisa mempertemukan dengan kawan mahasiswa lainnya," tuturnya.
Bila dari kalangan mahasiswa merasa senang, di kalangan pelajar pun juga demikian.
Waode Syahrani Rizki, siswa SMAN 2 Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, yang ikut dalam LCC, merasa senang bisa ikut jalan sehat.
"Senang sekali," ujarnya dengan nada gembira.
Lebih lanjut dikatakan oleh gadis yang kali pertama ke Jakarta itu, dirinya mendapat pengalaman baru dengan bertemu pelajar dari seluruh nusantara.
"Bisa saling mengenal," ujar siswa Kelas XI itu.
Sementara Muhammad Rendi Saputra, siswa SMAN 2 Halmahera Timur, Maluku Utara, juga merasakan hal yang sama.
"Selain sehat juga memperkuat persatuan," tuturnya. Dirinya menyebut dua kali ke Jakarta.
"Yang pertama saat mengikuti Jambore Nasional. Dengan hadir di acara ini, akan menambah kekompakan," kata pemuda yang bercita-cita jadi guru itu.
Sekjen MPR Ma`ruf Cahyono menyebut Jalan Sehat 4 Pilar merupakan salah satu varian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR.
Disebut banyak metode sosialisasi yang telah dilakukan seperti outbond, pertunjukan seni dan budaya, LCC, Debat Konstitusi, dan Constitutional Drafting.
Untuk diketahui, pada 29 Agustus 2018, MPR akan menggelar dzikir akbar dengan mengundang Ustad Abdul Somad sebagai penceramah.
Dalam acara itu juga akan disampaikan pesan-pesan yang tak terlepas dari Empat Pilar. "Jadi bukan pengajian biasa," ungkapnya.
Ditegaskan, nilai-nilai luhur bangsa harus ditanamkan kepada masyarakat tanpa henti dan dengan cara apa pun
Ini perlu dilakukan sebab generasi akan silih berganti. "Sosialisasi tak boleh berhenti. Jadi, jangan tanya selesainya kapan," kata Ma`ruf Cahyono.
Sosialisasi Empat Pilar memang harus dilakukan terus-menerus, tak boleh bosan karena nilai-nilai luhur itu berada di sisi hidup bangsa Indonesia.
Sepanjang negara masih berideologi Pancasila, maka semua elemen bangsa harus terus menularkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018
Tags: