Asian Games 2018
Malaysia amankan emas dan perak cabang squash di tunggal putri
25 Agustus 2018 21:20 WIB
Atlet muda Malaysia Sivasangari Subramaniam mengamankan posisi di final setelah mengalahkan wakil India Joshana Chinappa pada babak semifinal di Lapangan Grand Court, Squash Stadium, Kompleks Olahraga GBK, Sabtu (25/8/2018). (Genta Tenri Mawangi)
Jakart (ANTARA News) - Tim nasional Malaysia berhasil mengamankan perolehan medali emas dan perak pada cabang olahraga squash untuk nomor pertandingan tunggal putri, khususnya setelah atlet mudanya Sivasangari Subramaniam menundukkan pemain senior India Joshana Chinappa 3-1 di babak semifinal, Sabtu.
Artinya, Sivasangari akan berhadapan dengan seniornya di tim nasional Malaysia, pemain peringkat sembilan dunia, Nicol Ann David pada babak final tunggal putri Squash Asian Games 2018, pada Minggu.
Walau bukan unggulan pertama di timnas Malaysia, Sivasangari mampu memberikan permainan sengit ke lawannya yang lebih senior, Joshana dalam pertandingan empat set dengan perolehan skor 12-10, 11-6, 9-11, 11-7.
“Saya masih belum percaya menang di semifinal. Joshana salah satu pemain senior, dan lawan yang sulit ditaklukkan,” kata Sivasangari saat ditemui selepas pertandingan di Stadion Squash, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu.
Dara kelahiran 1999 itu mengaku, kemenangan dari Joshana pada Asian Games 2018 merupakan capaian besar bagi karirnya sebagai pemain Squash profesional.
“Saya sangat bersyukur, dan kehilangan kata-kata. Kemenangan ini merupakan salah satu momen penting dalam hidup saya,” kata Sivasangari.
Pertandingan antara Sivasangari dan Joshana berlangsung dalam empat set dengan perolehan skor 12-10, 11-6, 9-11, 11-7.
Sejak set pertama, Sivasangari tampil lepas dan ganas terbukti dari banyaknya pukulan-pukulan keras yang dilesatkan ke sudut lapangan.
Walau postur atlet muda Malaysia itu tampak mungil, Sivasangari mampu memberikan pukulan yang kencang dan cepat ke rivalnya, atlet senior India Joshana.
Ritme permainan yang cepat dan bola-bola yang keras ternyata menyulitkan langkah Joshana, hingga ia kalah tipis dengan skor 12-10.
Masuk ke set kedua, Joshana masih tampak kesulitan membaca gaya permainan Sivasangari, pemain yang saat ini bertengger di peringkat 40 dunia versi Asosiasi Pemain Squash Profesional (PSA).
Joshana yang tengah bertengger di peringkat 16 dunia pun akhirnya kembali menyerah di set kedua, tetapi untuk set ketiga, ia mampu membalik keadaan dengan unggul dengan skor 9-11.
Akan tetapi, Sivasangari kembali melesatkan bola-bola kencang, sekaligus mempercepat tempo permainan pada set keempat.
Alhasil, Joshana yang tampak kewalahan pun sering mati langkah, hingga akhirnya ia menyerah pada skor 11-7.
Sebelumnya, pemain unggulan tim nasional Malaysia, Nicol Ann David mengalahkan rival dari India, Dipika Pallikal Karthik 3-0 dalam babak semifinal yang digelar di Lapangan Utama, Stadion Squash, Kompleks Olahraga GBK, Sabtu.
Walau dua atlet tunggal putri Malaysia berhasil lolos ke final, Mohd Adnan MN sebagai satu-satunya wakil tunggal putra Malaysia harus berpuas diri hanya bertanding di babak semifinal, setelah kalah 2-3 dari pesaingnya unggulan Hong Kong Lee Ho Yin.
Sementara itu, gugurnya dua wakil India di babak semifinal untuk nomor pertandingan tunggal putri, ternyata diikuti oleh kekalahan Saurav Ghosal dari pemain muda Hong Kong Au Chun Ming (Leo Au) pada nomor pertandingan tunggal putra, dengan skor akhir 2-3.
Dengan demikian, hanya atlet asal Malaysia dan Hong Kong yang akan berlaga pada pertandingan final di Lapangan Utama, Stadion Squash, Kompleks Olahraga GBK, Minggu. *
Artinya, Sivasangari akan berhadapan dengan seniornya di tim nasional Malaysia, pemain peringkat sembilan dunia, Nicol Ann David pada babak final tunggal putri Squash Asian Games 2018, pada Minggu.
Walau bukan unggulan pertama di timnas Malaysia, Sivasangari mampu memberikan permainan sengit ke lawannya yang lebih senior, Joshana dalam pertandingan empat set dengan perolehan skor 12-10, 11-6, 9-11, 11-7.
“Saya masih belum percaya menang di semifinal. Joshana salah satu pemain senior, dan lawan yang sulit ditaklukkan,” kata Sivasangari saat ditemui selepas pertandingan di Stadion Squash, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu.
Dara kelahiran 1999 itu mengaku, kemenangan dari Joshana pada Asian Games 2018 merupakan capaian besar bagi karirnya sebagai pemain Squash profesional.
“Saya sangat bersyukur, dan kehilangan kata-kata. Kemenangan ini merupakan salah satu momen penting dalam hidup saya,” kata Sivasangari.
Pertandingan antara Sivasangari dan Joshana berlangsung dalam empat set dengan perolehan skor 12-10, 11-6, 9-11, 11-7.
Sejak set pertama, Sivasangari tampil lepas dan ganas terbukti dari banyaknya pukulan-pukulan keras yang dilesatkan ke sudut lapangan.
Walau postur atlet muda Malaysia itu tampak mungil, Sivasangari mampu memberikan pukulan yang kencang dan cepat ke rivalnya, atlet senior India Joshana.
Ritme permainan yang cepat dan bola-bola yang keras ternyata menyulitkan langkah Joshana, hingga ia kalah tipis dengan skor 12-10.
Masuk ke set kedua, Joshana masih tampak kesulitan membaca gaya permainan Sivasangari, pemain yang saat ini bertengger di peringkat 40 dunia versi Asosiasi Pemain Squash Profesional (PSA).
Joshana yang tengah bertengger di peringkat 16 dunia pun akhirnya kembali menyerah di set kedua, tetapi untuk set ketiga, ia mampu membalik keadaan dengan unggul dengan skor 9-11.
Akan tetapi, Sivasangari kembali melesatkan bola-bola kencang, sekaligus mempercepat tempo permainan pada set keempat.
Alhasil, Joshana yang tampak kewalahan pun sering mati langkah, hingga akhirnya ia menyerah pada skor 11-7.
Sebelumnya, pemain unggulan tim nasional Malaysia, Nicol Ann David mengalahkan rival dari India, Dipika Pallikal Karthik 3-0 dalam babak semifinal yang digelar di Lapangan Utama, Stadion Squash, Kompleks Olahraga GBK, Sabtu.
Walau dua atlet tunggal putri Malaysia berhasil lolos ke final, Mohd Adnan MN sebagai satu-satunya wakil tunggal putra Malaysia harus berpuas diri hanya bertanding di babak semifinal, setelah kalah 2-3 dari pesaingnya unggulan Hong Kong Lee Ho Yin.
Sementara itu, gugurnya dua wakil India di babak semifinal untuk nomor pertandingan tunggal putri, ternyata diikuti oleh kekalahan Saurav Ghosal dari pemain muda Hong Kong Au Chun Ming (Leo Au) pada nomor pertandingan tunggal putra, dengan skor akhir 2-3.
Dengan demikian, hanya atlet asal Malaysia dan Hong Kong yang akan berlaga pada pertandingan final di Lapangan Utama, Stadion Squash, Kompleks Olahraga GBK, Minggu. *
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: