Umat Islam Kotawaringin Timur diimbau shalat Istisqa
25 Agustus 2018 13:20 WIB
Umat Islam melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Jami di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/8/2018). Umat Muslim di Pontianak melaksanakan salat Idul Adha dalam kondisi diselimuti kabut asap pekat yang berasal dari pembakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Umat Islam di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diimbau melaksanakan shalat istisqa untuk meminta hujan agar kekeringan dan kebakaran lahan yang terjadi saat ini bisa berakhir.
"Kami mengimbau untuk dilaksanakan shalat istisqa. Tidak hanya di daerah yang dilanda kesulitan air bersih, tetapi juga di wilayah lainnya. Kita bersama-sama berdoa agar Allah segera menurunkan hujan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur, H Samsudin di Sampit, Sabtu.
Sudah satu bulan lebih kekeringan melanda Kotawaringin Timur. Kondisi ini memicu maraknya kebakaran lahan yang kini mulai menimbulkan kabut asap, serta kekeringan yang menyebabkan kesulitan air bersih.
Masyarakat di kawasan pesisir yakni Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, makin kesulitan mendapatkan air bersih. Masyarakat Kecamatan Teluk Sampit bahkan sudah secara resmi meminta bantuan pemerintah kabupaten agar memasok air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Shalat istisqa merupakan cara umat Islam meminta pertolongan Allah agar menurunkan hujan. Shalat sunat itu dilaksanakan di lapangan terbuka dengan tata cara yang sudah ditentukan.
"Insya Allah kami juga akan mengimbau pengurus masjid menggelar shalat istisqa agar kekeringan segera berakhir," kata Samsudin.
Jumat (24/8) pagi, jajaran Polres Kotawaringin Timur menggelar shalat istisqa di halaman markas mereka di Jalan Jenderal Sudirman. Kegiatan itu diikuti Kapolres AKBP Mohammad Rommel dan Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton bersama puluhan polisi dan polisi wanita.
Sementara itu, Camat Teluk Sampit, Samsurijal mengatakan, kekeringan telah membuat masyarakat di wilayahnya mengalami krisis air bersih. Bahkan sudah ada warga yang terserang penyakit seperti diaere dan lainnya, diduga terkait masalah kualitas air yang dikonsumsi.
"Nanti Insya Allah pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018, kami beserta perangkat desa, tokoh masyarakat dan ulama, akan melaksanakan shalat istisqa untuk memohon kepada Allah SWT semoga diturunkan hujan," kata Samsurijal.
Samsurijal mengaku sudah mengirim surat permintaan bantuan air bersih kepada Bupati Kotawaringin Timur dan ditembuskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dia berharap pemerintah kabupaten segera mengirim bantuan air bersih karena sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Asap kembali mengganggu aktivitas masyarakat Sampit di pagi hari
Baca juga: Asap selimuti sampit di pagi hari
"Kami mengimbau untuk dilaksanakan shalat istisqa. Tidak hanya di daerah yang dilanda kesulitan air bersih, tetapi juga di wilayah lainnya. Kita bersama-sama berdoa agar Allah segera menurunkan hujan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur, H Samsudin di Sampit, Sabtu.
Sudah satu bulan lebih kekeringan melanda Kotawaringin Timur. Kondisi ini memicu maraknya kebakaran lahan yang kini mulai menimbulkan kabut asap, serta kekeringan yang menyebabkan kesulitan air bersih.
Masyarakat di kawasan pesisir yakni Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, makin kesulitan mendapatkan air bersih. Masyarakat Kecamatan Teluk Sampit bahkan sudah secara resmi meminta bantuan pemerintah kabupaten agar memasok air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
Shalat istisqa merupakan cara umat Islam meminta pertolongan Allah agar menurunkan hujan. Shalat sunat itu dilaksanakan di lapangan terbuka dengan tata cara yang sudah ditentukan.
"Insya Allah kami juga akan mengimbau pengurus masjid menggelar shalat istisqa agar kekeringan segera berakhir," kata Samsudin.
Jumat (24/8) pagi, jajaran Polres Kotawaringin Timur menggelar shalat istisqa di halaman markas mereka di Jalan Jenderal Sudirman. Kegiatan itu diikuti Kapolres AKBP Mohammad Rommel dan Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton bersama puluhan polisi dan polisi wanita.
Sementara itu, Camat Teluk Sampit, Samsurijal mengatakan, kekeringan telah membuat masyarakat di wilayahnya mengalami krisis air bersih. Bahkan sudah ada warga yang terserang penyakit seperti diaere dan lainnya, diduga terkait masalah kualitas air yang dikonsumsi.
"Nanti Insya Allah pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018, kami beserta perangkat desa, tokoh masyarakat dan ulama, akan melaksanakan shalat istisqa untuk memohon kepada Allah SWT semoga diturunkan hujan," kata Samsurijal.
Samsurijal mengaku sudah mengirim surat permintaan bantuan air bersih kepada Bupati Kotawaringin Timur dan ditembuskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Dia berharap pemerintah kabupaten segera mengirim bantuan air bersih karena sangat dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Asap kembali mengganggu aktivitas masyarakat Sampit di pagi hari
Baca juga: Asap selimuti sampit di pagi hari
Pewarta: Norjani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: