Kemampuan pasok masih rendah, Kopra putih diminati pasar India
25 Agustus 2018 11:05 WIB
Ilustrasi: Seorang pekerja memasukkan kopra kering hasil perkebunan ke dalam karung di Terminal Agribisnis (STA), Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (ANTARA FOTO/Jojon)
Kendari (ANTARA News) - Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai mengekspor kopra putih ke India sebanyak 100 ton per bulan, jumlah itu masih jauh dari permintaan pembeli dari India, karena kemampuan pasok masih rendah.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, di Kendari, Jumat, mengatakan tanaman kelapa dalam merupakan salah satu komoditas yang dikembangkan di daerah itu kemudian diolah menjadi kopra dan dipasarkan hingga ke India.
"Untuk sementara kemampuan kami baru bisa mengirim kopra putih 100 ton per bulan. Jumlah permintaan India masih jauh di atas dari yang kami kirim," katanya.
Ia mengatakan pemerintah senantisa mendorong para pengusaha lokal dalam mengembangkan usaha, dan mendukung para petani agar bisa meningkatkan produksi.
"Sekarang pasar sudah terbuka dan bukan hanya lokal, tetapi kami sudah menembus pasar global. India menjadi negara yang siap membeli berapapun produk kami, sehingga ini adalah peluang emas," katanya.
Menurut dia, kopra putih di India bisa dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram, sedangkan harga kelapa per biji di Konawe Utara mencapai Rp2.500.
"Saat ini ada beberapa pengusaha lokal yang membeli kelapa petani, kemudian merekrut beberapa tenaga kerja untuk menjadi tenaga pengolah kepala menjadi kopra putih, yang kemudian ekspor ke India," katanya.
Baca juga: Harga kopra di Sultra turun
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, di Kendari, Jumat, mengatakan tanaman kelapa dalam merupakan salah satu komoditas yang dikembangkan di daerah itu kemudian diolah menjadi kopra dan dipasarkan hingga ke India.
"Untuk sementara kemampuan kami baru bisa mengirim kopra putih 100 ton per bulan. Jumlah permintaan India masih jauh di atas dari yang kami kirim," katanya.
Ia mengatakan pemerintah senantisa mendorong para pengusaha lokal dalam mengembangkan usaha, dan mendukung para petani agar bisa meningkatkan produksi.
"Sekarang pasar sudah terbuka dan bukan hanya lokal, tetapi kami sudah menembus pasar global. India menjadi negara yang siap membeli berapapun produk kami, sehingga ini adalah peluang emas," katanya.
Menurut dia, kopra putih di India bisa dijual dengan harga Rp8.000 per kilogram, sedangkan harga kelapa per biji di Konawe Utara mencapai Rp2.500.
"Saat ini ada beberapa pengusaha lokal yang membeli kelapa petani, kemudian merekrut beberapa tenaga kerja untuk menjadi tenaga pengolah kepala menjadi kopra putih, yang kemudian ekspor ke India," katanya.
Baca juga: Harga kopra di Sultra turun
Pewarta: Suparman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: