Bogor (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia cabang olahraga Paralayang Asian Games 2018 tidak memasang target pada nomor Lintas Alam (cross country/XC) tetapi mengincar posisi ketiga.

"Kita masih berusaha untuk meraih di Lintas Alam, kita optimistis setidaknya tiga besar," kata Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang, Gendon Subandono, di arena Paralayang Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Cabang olahraga Paralayang memulai pertandingan nomor Lintas Alam, merupakan nomor terakhir yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018.

Nomor lintas alam memperebutkan dua emas, dua perak dan dua perunggu. Masing-masing di kelas beregu putra dan putri.

Menurut Gendon, Tim nasional Indonesia tidak memasang target di Lintas Alam karena melihat kemampuan dan situasi atlet yang belum banyak memiliki pengalaman bertanding di nomor tersebut.

Lawan terberat dalam Lintas Alam, adalah Korea, Jepang, Nepal, Malaysia dan Thailand yang punya pengalaman terbang, ikut ambil bagian dalam nomor tersebut.

"Kita memang belum pernah bertanding secara 'head to head' sedikit sekali, tapi melihat potensinya, optimistis tiga besar di antara Korea dan Jepang," katanya.

Gendon mengatakan, strategi yang akan dimainkan dalam pertandingan Lintas Alam dengan cara terbang sebaik mungkin memanfaatkan waktu dan cuaca yang baik sehinga bisa bersiang dengan Korea, Jepang dan Nepal.

"Sebetulnya kita tidak ada target di lintas alam, tetapi melihat kita sudah dapat dua emas, itu sebagai modal semangat supaya kita lebih meraih medali yang lain," kata Gendon.

Sementara itu, Manajer Pertandingan cabang olahraga Paralayang, Wahyu Yudha mengatakan, nomor Lintas Alam diikuti 70 atlet dari 15 negara.

Ia menjelaskan, dalam nomor ini setiap atlet harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh panitia. Tugas yang diberikan sifatnya menjelajah di udara untuk menyelesaikan tugas.

"Tugas ini adalah setiap atlet harus terbang ke titik-titik yang telah ditentukan panitia," katanya.

Para atlet harus menyelesaikan tugas dengan jarak terbang yang disesuaikan dengan kondisi cuaca dan angin. Jika kondisi keduanya bagus, pilot dapat terbang sejauh 50 km.

"Kalau cuaca dan angin kurang bagus, maka jaraknya kurang dari 50 km," katanya.

Nomor Lintas alam terdiri atas lima babak, satu babak bisa selesai satu hari. Tugas atlet mencari thermal, dan berusaha agar parasut bisa di udara menjelajah titik-titik yang telah ditentukan.

"Semakin cepat menyelesaikan tugas semakin tinggi nilainya," kata Wahyu.

Baca juga: Paralayang mulai pertandingkan nomor Lintas Alam