BUMN ini kirim 33 ton seng baja untuk Lombok
24 Agustus 2018 16:45 WIB
Sinergi BUMN kirim material bangunan berupa 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan rumah masyrakat yang roboh akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 24-08-2017. Foto: Antara News/HO/Humas BUMN)
Jakarta, (ANTARA News) - Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengirimkan material bangunan berupa 33 ton baja lapis seng untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan rumah masyrakat yang roboh akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan bantuan material bahan bangunan ini diberikan oleh PT Krakatau Steel Tbk sebanyak 20 ton dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebanyak 13 ton.
"Pengiriman material ini juga dimaksudkan untuk menekan lonjakan harga serta kelangkaan bahan bangunan di daerah bencana Lombok," katanya.
Pengiriman material baja lapis seng itu menggunakan pesawat bantuan dari Perancis, yaitu Airbus A400 yang diberangkatkan dari lapangan udara Halim Perdana Kusuma.
Sementara pengiriman material dari PPI sendiri akan dilakukan melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Udara.
Secara teknis, spesifikasi bantuan material yang dikirimkan adalah jenis CRC dengan spesifikasi BjDC 1R dengan ketebalan 0,2 mm dan 0,25 mm serta lebar 914 mm.
Baja tersebut kemudian dilapisi dengan galvalum (alumunium, zinc) dan galvanis (zinc) dengan ukuran panjang akhir masing-masing 1.829 mm dan 3.000 mm.
Sebagai acuan dasar, lembaran baja dengan panjang 3 meter sebanyak 7.500 lembar dapat digunakan untuk mengatapi sekitar 450 rumah tipe 45 atau 700 rumah tipe 21.
Koordinator Tanggap Bencana BUMN Rohan Hafas mengatakan pihaknya saat ini terus mendata kebutuhan untuk proses rwhabilitasi dan rekonstruksi.
"Untuk membangun kembali Lombok pascagempa, dibutuhkan sinergi seluruh pihak, termasuk badan usaha milik negara. Karena itu, kami terus berkoordinasi dan mendata wilayah-wilayah yang terdampak gempa," ujar Rohan.
Baca juga: Rini apresiasi BUMN tanggap bantu gempa Lombok
Baca juga: BUMN HADIR - Kementerian BUMN galang perusahaan milik negara bantu korban gempaBaca juga: Sejumlah BUMN bantu penanganan korban gempa Lombok
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan bantuan material bahan bangunan ini diberikan oleh PT Krakatau Steel Tbk sebanyak 20 ton dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebanyak 13 ton.
"Pengiriman material ini juga dimaksudkan untuk menekan lonjakan harga serta kelangkaan bahan bangunan di daerah bencana Lombok," katanya.
Pengiriman material baja lapis seng itu menggunakan pesawat bantuan dari Perancis, yaitu Airbus A400 yang diberangkatkan dari lapangan udara Halim Perdana Kusuma.
Sementara pengiriman material dari PPI sendiri akan dilakukan melalui kerja sama dengan TNI Angkatan Udara.
Secara teknis, spesifikasi bantuan material yang dikirimkan adalah jenis CRC dengan spesifikasi BjDC 1R dengan ketebalan 0,2 mm dan 0,25 mm serta lebar 914 mm.
Baja tersebut kemudian dilapisi dengan galvalum (alumunium, zinc) dan galvanis (zinc) dengan ukuran panjang akhir masing-masing 1.829 mm dan 3.000 mm.
Sebagai acuan dasar, lembaran baja dengan panjang 3 meter sebanyak 7.500 lembar dapat digunakan untuk mengatapi sekitar 450 rumah tipe 45 atau 700 rumah tipe 21.
Koordinator Tanggap Bencana BUMN Rohan Hafas mengatakan pihaknya saat ini terus mendata kebutuhan untuk proses rwhabilitasi dan rekonstruksi.
"Untuk membangun kembali Lombok pascagempa, dibutuhkan sinergi seluruh pihak, termasuk badan usaha milik negara. Karena itu, kami terus berkoordinasi dan mendata wilayah-wilayah yang terdampak gempa," ujar Rohan.
Baca juga: Rini apresiasi BUMN tanggap bantu gempa Lombok
Baca juga: BUMN HADIR - Kementerian BUMN galang perusahaan milik negara bantu korban gempaBaca juga: Sejumlah BUMN bantu penanganan korban gempa Lombok
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: