Jakarta (ANTARA News) - Penampilan perdana tim bola voli putra Indonesia di ajang Asian Games 2018 tidak berjalan sesuai harapan, karena hasilnya mengejutkan para pendukung setia Rivan Nurmulki dan kawan-kawan.
Dalam pertandingan lanjutan Pool A yang berlangsung di Tennis Indoor GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (22/8), tim asuhan Samsul Jais harus menyerah 1-3 (23-25, 25-16, 19-25, 22-25) dari Arab Saudi.
Kekalahan itu mengundang sejumlah pertanyaan mengenai kesiapan tim bola voli putra Indonesia dalam menghadapi turnamen seperti Asian Games yang berlangsung hanya empat tahun sekali dan diikuti oleh tim-tim top Asia.
Pelatih Tim Nasional Bola Voli Putra Samsul Jais mengatakan para pemainnya masih kurang tenang dalam menjalani pertandingan perdana sehingga Indonesia harus menelan kekalahan pertama.
"Kita penyelesaian akhir-nya kurang, masih terburu-buru, masih mati sendiri, akhirnya pola dan sistemnya tidak jalan," kata Samsul saat ditemui seusai pertandingan di Tennis Indoor GBK, Rabu malam (22/8).
Samsul menambahkan salah satu penyebab kegugupan anak asuhnya adalah karena laga ini merupakan pertandingan pertama sehingga ada faktor demam panggung ketika bermain di hadapan ribuan fans.
Ia juga menyakini tidak ada yang salah dengan strategi timnya, karena Arab Saudi sudah "panas" setelah menjalani laga pertama melawan Kirgistan pada Senin (20/8).
"Memang kita banyak melakukan kesalahan sendiri dan kita tidak sepenuhnya menguasai (laga). Sedangkan, mereka sudah 'masuk' setelah melawan Kirgistan," ujarnya.
Optimisme
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus berjuang lebih keras untuk meraih kemenangan melawan Kirgistan pada pertandingan yang berlangsung pada Jumat (24/8) untuk menjaga peluang lolos dari Pool A.
Pool A hanya terdiri dari tiga tim yaitu Indonesia, Arab Saudi dan Kirgistan, sehingga partai melawan Kirgistan merupakan partai hidup-mati bagi tim garuda agar tidak tersingkir lebih awal dari fase grup.
Sedangkan, Arab Saudi sudah memastikan diri sebagai pemuncak pool karena sebelumnya mengalahkan Kirgistan 3-1 (25-18, 20-25, 25-18, 25-17), pada Senin (20/8).
Samsul optimistis Indonesia bisa bermain baik di laga selanjutnya dan mengalahkan Kirgistan untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur, karena sudah mengetahui kelemahan tim dari Asia Tengah tersebut.
"Insya Allah, kita tidak menganggap enteng lawan dan pada 'match' kedua bisa lebih bagus," kata mantan pelatih Palembang Bank SumselBabel ini.
Salah satu keunggulan Indonesia adalah hadirnya spiker handal yang berkali-kali menyelamatkan poin untuk memperkecil ketertinggalan dari Arab Saudi yaitu Rivan Nurmulki dan Rendy Tamamilang.
Duo spiker maut ini bersama dengan Sigit Ardian bisa menjadi kunci jawaban untuk menembus blok-blok dari pemain Kirgistan yang terlihat rapuh ketika melawan Arab Saudi.
Pemain tim voli putra Arab Saudi Ibrahim Salman Almoaiqel mengakui Indonesia merupakan tim yang bagus dengan dukungan suporter fanatik yang luar biasa.
Untuk itu, meski mengalami kekalahan di laga pertama, ia mengharapkan Indonesia bisa melakukan pembenahan agar dapat terus melaju di Asian Games.
"Kami menang, tapi Indonesia juga tim yang bagus, sehingga kami berharap mereka bisa ikut lolos dan terus melaju di turnamen Asian Games," ujarnya.
Masih ada titik lemah
Meski demikian, tim voli putra masih mempunyai sejumlah titik lemah yang rentan dieksploitasi lawan, misalnya pertahanan yang belum optimal karena blok-blok Yuda Mardiansyah dan Mahfud Nurcahyadi masih kurang rapat.
Hal ini yang dieksploitasi habis-habisan oleh Arab Saudi yang sukses mencatatkan 15 spike, empat blok masuk dan enam kali mampu meraih poin melalui kesalahan lawan untuk unggul, hanya pada set ketiga.
Koordinasi pertahanan ini merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh Samsul Jais dalam waktu jeda pertandingan ini karena Kirgistan mempunyai spiker handal Nurmukhammed Toktoev.
Pemain nomor lima Kirgistan ini meneror pertahanan Arab Saudi dengan mencatatkan 17 spike dan berkali-kali melakukan penempatan bola yang sulit diduga.
Tim asuhan Andrei Akkudinov juga mempunyai spiker lainnya seperti Onolbek Kanybek Uulu dan Roman Shilov yang berpotensi merepotkan perjuangan Veleg Ristan dan kawan-kawan.
Untuk itu, Indonesia harus bermain lebih rapi, cerdas dan tidak panik dalam menghadapi serangan Kirgistan agar strategi yang telah disusun tidak lagi menemui jalan buntu seperti ketika berhadapan dengan Arab Saudi.
Menurut rencana, pertandingan Indonesia melawan Kirgistan akan berlangsung mulai Pukul 16.30 WIB di Tennis Indoor GBK, Senayan.
Pertandingan lainnya
Untuk pertandingan lainnya yang juga berlangsung pada Jumat (24/8), Jepang dan Myanmar sama-sama bersaing untuk memperebutkan juara Pool C dalam pertandingan di Tennis Indoor GBK, Senayan.
Sebelumnya, Myanmar yang berkekuatan para pemain muda menang 3-1 dan tim negeri sakura menang tipis 3-2 masing-masing setelah meladeni tantangan tim top Kazakhstan.
Sedangkan, laga lainnya di Tennis Indoor, Vietnam akan meladeni Thailand, yang sama-sama membutuhkan kemenangan untuk lolos ke fase grup, dalam pertandingan lanjutan Pool E.
Dalam pertandingan sebelumnya, Vietnam yang secara mengejutkan mampu mengalahkan China 3-2 dalam laga pertama, malah kalah dari Sri Lanka tiga set langsung di partai kedua.
Sedangkan, Thailand yang unggul 3-1 atas Sri Lanka di laga pertama, justru mengalami kekalahan dari China 2-3 di pertandingan kedua, meski telah memimpin terlebih dahulu dalam dua set awal.
Sementara itu, laga di GOR Bulungan, akan mempertandingkan laga lanjutan Pool B antara Mongolia dengan Iran, laga lanjutan Pool D Korea Selatan melawan Nepal dan laga lanjutan Pool F antara Qatar dan Hongkong.
Partai-partai tersebut merupakan peluang bagi Iran, Korea Selatan dan Qatar untuk memastikan satu tempat ke fase berikutnya, setelah sebelumnya tim-tim top ini tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh kemenangan.
Asian Games 2018
Peluang kelolosan Indonesia bergantung pada Kirgistan
23 Agustus 2018 22:57 WIB
Suasana pertandingan Indonesia v Arab Saudi di Tennis Indoor, GBK, Rabu malam. (Satyagraha)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: