Jakarta (ANTARA News) - Penasihat Konferensi Asia Pasifik untuk Kesehatan atau Tembakau ke-12 (APACT12th) Prof Emil Salim mengatakan generasi muda harus diselamatkan dari kecanduan rokok karena merupakan modal membawa Indonesia lebih sejahtera.

"Generasi muda ini adalah kunci kemajuan Indonesia pada 2045. Indonesia lepas landas 2045, dipimpin generasi muda saat ini yang berusia 16-19 tahun," kata Emil Salim dalam jumpa pers menuju perhelatan APACT12th di Jakarta, Kamis.

Emil mengatakan saat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Sukarno berusia 44 tahun dan Mohammad Hatta berusia 43 tahun. Dengan asumsi usia yang sama, maka Indonesia lepas landas 2045 akan dipimpin oleh generasi muda kelahiran 2000-an.

Karena itu, generasi muda harus dijaga agar tetap cerdas dan kreatif. Musuh dari kecerdasan dan kreativitas adalah zat adiktif yang merusak otak, salah satunya nikotin yang terkandung pada rokok dan tembakau.

"Sekali kecanduan nikotin, maka selamanya akan kecanduan. Semakin kecanduan akan menjadi hamba nikotin," tuturnya.

Karena itu, dalam APACT12th yang akan diadakan September di Bali, akan ada pertemuan khusus anak-anak muda untuk membahas ancaman dari nikotin.

"Rokok adalah masalah bagi masa depan Indonesia. Kalau generasi muda rusak oleh rokok, masa depan Indonesia akan hancur lebur," katanya.

Emil menjadi salah satu narasumber dalam jumpa pers tersebut. Selain Emil, narasumber lain adalah Ketua APACT12th Arifin Panigoro, Sekretaris Jenderal APACT12th Nurul Nadia Luntungan dan Komite Pemuda APACT12th Hasna Pradityas.

Jumpa pers dibuka Ketua Umum Komite Nasional Pengendalian Tembakau dr Prijo Sidipratomo. Komnas Pengendalian Tembakau merupakan tuan rumah penyelenggaraan APACT12th di Indonesia.

Baca juga: Komnas PT: Iklan rokok jangan dibuat menggiurkan
Baca juga: Ketika hari anak "dinodai" promosi rokok