Asian Games 2018
Korea Selatan berpeluang menang hadapi Iran
22 Agustus 2018 19:48 WIB
Pesepak bola Korea Selatan Son Heung Min (tengah) berebut bola dengan pesebak bola Kirgistan Manybekov Amanbek (kanan) saat pertandingan babak penyisihan sepak bola Grup E Asian Games 2018 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (20/8). (ANTARA FOTO/INASGOC/Novrian Arbi/Sup/18)
Cikarang (ANTARA News) - Tim nasional U-23 Iran kontra tim nasional U-23 Korea Selatan akan tampil di babak 16 besar sepak bola putra Asian Games XVIII/2018 berlokasi di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/8), pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan catatan selama melakoni babak penyisihan, statistik bertanding Korea Selatan lebih unggul dibandingkan lawannya.
Berada satu grup dengan Malaysia, Bahrain, dan Kirgizstan, Korea Selatan mampu mengoleksi enam poin hasil kemenangan atas Bahrain dan Kirgizstan.
Satu-satunya kekalahan yang diderita Korea Selatan ialah saat berhadapan dengan Malaysia yang akhirnya tampil sebagai juara grup meskipun sama-sama mendulang enam poin dari dua kali menang.
Korea Selatan pun termasuk produktif dalam koleksi gol. Selama melakoni tiga laga penyisihan grup, delapan gol mampu dilesakkan tim yang diarsiteki Kim Hag Bun tersebut.
Pesta gol terbanyak dikumpul saat melibas Bahrain dengan skor telak 6-0.
Pelatih Korea Selatan, Kim Hag Bum, mengaku bangga bisa membawa timnya lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan Kyrgizstan 1-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh rekan saya karena ini pertandingan yang sangat sulit dan kita bisa menang. Dan sekarang kita bisa mempersiapkan untuk pertandingan selanjutnya," kata dia.
Gaya bertahan yang optimal diperlukan timnya jelang menghadapi Iran sebagai sebuah improvisasi dalam melakukan penyerangan terutama ketika kesulitan mencetak gol.
"Sangat penting kita bisa mencetak gol, tapi terkadang kita juga sulit mencetak gol. Tapi saya kira seluruh pemain bekerja keras untuk mencetak gol," kata dia.
Berbanding terbalik dengan Korea Selatan, langkah Iran menuju babak 16 besar tidaklah mulus.
Bahkan tiga tim lain yang berada satu grup dengan Iran sama-sama mengoleksi empat poin, hasil satu kali menang dan sekali seri.
Adalah keunggulan selisih gol yang lantas menempatkan Iran tampil sebagai pemuncak klasemen akhir dan melaju ke babak 16 besar.
Keunggulan selisih golnya pun tak banyak, Iran hanya mampu mencetak 3 gol dan kebobolan 2 gol dari tiga laga.
Namun demikian, Iran merupakan satu dari beberapa negara yang memiliki peluang lebih menjadi juara di Asian Games berdasarkan catatan statistik prestasi mereka di pesta olahraga empat tahun sekali di kawasan Asia ini.
Tim nasional Iran membawa pulang medali emas pada Asian Games edisi 1974, 1990, 1998, dan 2002 serta finis di peringkat ketiga pada 2006 dan keempat pada Asian Games 2010.
Pelatih timnas U-23 Iran Zlatko Kranjcar mengatakan target Iran bisa tampil lebih baik lagi dibandingkan prestasi Asian Games 2006 dan 2010 yang hanya mampu finis di posisi ketiga dan keempat.
Dia mengungkap stamina pemainnya saat ini dalam kondisi maksimal jelang berhadapan Korea Selatan.
Berdasarkan catatan selama melakoni babak penyisihan, statistik bertanding Korea Selatan lebih unggul dibandingkan lawannya.
Berada satu grup dengan Malaysia, Bahrain, dan Kirgizstan, Korea Selatan mampu mengoleksi enam poin hasil kemenangan atas Bahrain dan Kirgizstan.
Satu-satunya kekalahan yang diderita Korea Selatan ialah saat berhadapan dengan Malaysia yang akhirnya tampil sebagai juara grup meskipun sama-sama mendulang enam poin dari dua kali menang.
Korea Selatan pun termasuk produktif dalam koleksi gol. Selama melakoni tiga laga penyisihan grup, delapan gol mampu dilesakkan tim yang diarsiteki Kim Hag Bun tersebut.
Pesta gol terbanyak dikumpul saat melibas Bahrain dengan skor telak 6-0.
Pelatih Korea Selatan, Kim Hag Bum, mengaku bangga bisa membawa timnya lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan Kyrgizstan 1-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh rekan saya karena ini pertandingan yang sangat sulit dan kita bisa menang. Dan sekarang kita bisa mempersiapkan untuk pertandingan selanjutnya," kata dia.
Gaya bertahan yang optimal diperlukan timnya jelang menghadapi Iran sebagai sebuah improvisasi dalam melakukan penyerangan terutama ketika kesulitan mencetak gol.
"Sangat penting kita bisa mencetak gol, tapi terkadang kita juga sulit mencetak gol. Tapi saya kira seluruh pemain bekerja keras untuk mencetak gol," kata dia.
Berbanding terbalik dengan Korea Selatan, langkah Iran menuju babak 16 besar tidaklah mulus.
Bahkan tiga tim lain yang berada satu grup dengan Iran sama-sama mengoleksi empat poin, hasil satu kali menang dan sekali seri.
Adalah keunggulan selisih gol yang lantas menempatkan Iran tampil sebagai pemuncak klasemen akhir dan melaju ke babak 16 besar.
Keunggulan selisih golnya pun tak banyak, Iran hanya mampu mencetak 3 gol dan kebobolan 2 gol dari tiga laga.
Namun demikian, Iran merupakan satu dari beberapa negara yang memiliki peluang lebih menjadi juara di Asian Games berdasarkan catatan statistik prestasi mereka di pesta olahraga empat tahun sekali di kawasan Asia ini.
Tim nasional Iran membawa pulang medali emas pada Asian Games edisi 1974, 1990, 1998, dan 2002 serta finis di peringkat ketiga pada 2006 dan keempat pada Asian Games 2010.
Pelatih timnas U-23 Iran Zlatko Kranjcar mengatakan target Iran bisa tampil lebih baik lagi dibandingkan prestasi Asian Games 2006 dan 2010 yang hanya mampu finis di posisi ketiga dan keempat.
Dia mengungkap stamina pemainnya saat ini dalam kondisi maksimal jelang berhadapan Korea Selatan.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: