Gubernur minta Yohanes tetap rendah hati
22 Agustus 2018 15:52 WIB
Yohanis Gama Marshall Lau alias Joni (tengah), siswa SMPN Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur duduk di antara menteri Kabinet Kerja saat menghadiri Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018). Joni viral setelah aksi heroiknya memanjat tiang bendera untuk mengambil ujung tali yang terputus agar bendera Merah Putih dapat berkibar saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-73 di lapangan Desa Silawen, NTT. (INASGOC/Puspa Perwitasari)
Kupang (ANTARA News) - Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Robert Simbolon meminta Yohanes Ande Gala (14), bocah pemanjat tiang bendera dalam upacara pengibaran Merah Putih di Kabupaten Belu, tetap menjadi pribadi yang rendah hati.
"Tetaplah menjadi Joni (sapaan akrab Yohanes Ande Gala) yang rendah hati, jangan sombong," kata Robert Simbolon dalam acara penyambutan Yohanes Ande Gala di Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Rabu.
Sebelumnya, Robert Simbolon bersama jajaran Forkopimda telah menjemput kepulangan Yohanes didampingi kedua orang tuanya dari Jakarta melalui Bandara El Tari Kupang pada Rabu sekitar pukul 13.00 Wita.
Yohanes diundang Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi ke Jakarta setelah aksinya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Pantai Mota`ain, Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste pada 17 Agustus 2018 lalu menjadi viral di berbagai jejaring media sosial dan diperbincangkan berbagai kalangan publik.
Atas aksi heroiknya itu, Joni pun menuai banjir pujian dari berbagai kalangan masyarakat hingga Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi yang kemudian langsung mengundangnya ke Jakarta.
Di Jakarta, Joni diajak untuk menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menerima sejumlah penghargaan dan hadiah dari pemerintah.
Robert Simbolon mengapresiasi aksi Yohanes tersebut yang telah memberikan kebanggaan dan kekaguman bagi masyarakat di provinsi setempat.
Ia berharap semangat nasionalisme yang ditunjukkan pelajar Kelas VII SMP N Silawan itu terus dipelihara sampai kapan pun.
"Terima kasih Joni, kami bangga karena sikap patriotisme dan heroik seperti itu lahir di tanah kita di Nusa Tenggara Timur," katanya.
"Di Desa Silawan tampil seorang pahlawan cilik yang penuh dengan semangat kepahlawanan dalam dirinya," katanya.
Untuk itu, Robert Simbolon meminta agar Yohanes tetap menunjukkan dirinya sebagai orang yang rendah hati dan peduli dengan sesama dan masa depannya.
Baca juga: Cerita Joni si bocah pemanjat tiang bendera
Baca juga: Joni dapat penghargaan dari Mendikbud
"Tetaplah menjadi Joni (sapaan akrab Yohanes Ande Gala) yang rendah hati, jangan sombong," kata Robert Simbolon dalam acara penyambutan Yohanes Ande Gala di Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Rabu.
Sebelumnya, Robert Simbolon bersama jajaran Forkopimda telah menjemput kepulangan Yohanes didampingi kedua orang tuanya dari Jakarta melalui Bandara El Tari Kupang pada Rabu sekitar pukul 13.00 Wita.
Yohanes diundang Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi ke Jakarta setelah aksinya memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Pantai Mota`ain, Kabupaten Belu, yang berbatasan langsung dengan Timor Leste pada 17 Agustus 2018 lalu menjadi viral di berbagai jejaring media sosial dan diperbincangkan berbagai kalangan publik.
Atas aksi heroiknya itu, Joni pun menuai banjir pujian dari berbagai kalangan masyarakat hingga Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi yang kemudian langsung mengundangnya ke Jakarta.
Di Jakarta, Joni diajak untuk menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan menerima sejumlah penghargaan dan hadiah dari pemerintah.
Robert Simbolon mengapresiasi aksi Yohanes tersebut yang telah memberikan kebanggaan dan kekaguman bagi masyarakat di provinsi setempat.
Ia berharap semangat nasionalisme yang ditunjukkan pelajar Kelas VII SMP N Silawan itu terus dipelihara sampai kapan pun.
"Terima kasih Joni, kami bangga karena sikap patriotisme dan heroik seperti itu lahir di tanah kita di Nusa Tenggara Timur," katanya.
"Di Desa Silawan tampil seorang pahlawan cilik yang penuh dengan semangat kepahlawanan dalam dirinya," katanya.
Untuk itu, Robert Simbolon meminta agar Yohanes tetap menunjukkan dirinya sebagai orang yang rendah hati dan peduli dengan sesama dan masa depannya.
Baca juga: Cerita Joni si bocah pemanjat tiang bendera
Baca juga: Joni dapat penghargaan dari Mendikbud
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: