Hansamu menyadari bahwa untuk mengalahkan tim UEA bukan hal yang mudah, terlebih tim Garuda punya catatan laga yang buruk saat menghadapi tim asal negara Timur Tengah, terakhir Hansamu dkk harus menyerah 2-1 dengan Palestina di fase grup.
"Harus optimis bisa menang, kami akan berusaha mewujudkannya di pertandingan," kata Hansamu usai latihan di Lapangan ABC, Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu pagi.
Menurut pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur itu, hal yang paling penting disiapkan oleh para pemain sebelum bertanding adalah mental dan semangat juang.
"Untuk urusan taktik dan strategi kita serahkan sepenuhnya kepada pelatih, sedangkan bagi kita pemain cukup mental yang kuat agar tim Indonesia bisa meraih hasil maksimal," jelas Hansamu.
Ia menilai, tipikal pemain UEA hampir sama dengan Hong Kong, yakni memiliki postur tubuh yang tinggi dan kemungkinan akan memaksimalkan keunggulan fisiknya saat meladeni timnas yang rata- rata berpostur kecil.
"Kami sudah punya pengalaman saat melawan Hong Kong, dan ternyata kami bisa mengalahkannya, makanya kami optimis bisa melalui babak 16 nanti," urai Hansamu.
Terkait dengan kemungkinan taktik provokasi yang akan diterapkan oleh pemain UEA, Hansamu mengaku sudah mendapatkan arahan khusus dari pelatih Milla agar tetap fokus pada pertandingan dan sebisa mungkin menghindari keributan.
"Dalam diri sendiri harus diyakinkan untuk bisa bersabar, caranya mungkin dengan membaca istigfar," kata Hansamu.
Khusus menyambut Idul Fitri tahun ini, Hansamu mengaku juga ikut berkorban sapi, tapi penyemebelihanya dilaksanakan di kampung halamannya yakni di Mojokerto, Jawa Timur.