Masyarakat kepulauan diingatkan jangan buang sampah plastik
22 Agustus 2018 10:56 WIB
Surfing Dengan Papan Kayu Sejumlah pemuda bersiap bermain surfing dengan papan kayu seadanya di Pantai Enemawira, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (29/1). Sejumlah pemuda di sekitar pantai tersebut tetap menyalurkan kegemarannya bermain surfing meski hanya menggunakan papan kayu seadanya bukan papan surfing standar. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Sangihe, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Sekretaris Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Edwin Roring mengingatkan masyarakat yang di tinggal di daerah kepulauan untuk tidak membuang sampah terutama berbahan plastik ke kawasan pantai.
"Sampah plastik dapat berdampak buruk, merusak terumbu karang. Karena itu masyarakat hindari membuang sampah plastik," kata Edwin di Tahuna, Sulawesi Utara, Rabu.
Lebih lanjut Edwin meminta agar masyarakat yang ada di wilayah Kepulauan Sangihe selalu tergerak membersihkan kawasan pantai dan laut dari berbagai jenis sampah.
Kabupaten Sangihe memiliki wilayah laut yang sangat luas, ini harus dijaga kelestariannya, dijaga dari pencemaran akibat sampah, ujar dia.
Gerakan masyarakat yang peduli lingkungan termasuk pembersihan kawasan pantai dan laut dari berbagai jenis sampah, harus terus didukung oleh semua pihak.
Pimpinan daerah, kata dia, mengapresiasi apa dilakukan kelompok masyarakat dengan gerakan bersih kawasan pantai dan laut di wilayah Tahuna dan sekitarnya.
Gerakan seperti ini, ujar Edwin, hendaknya diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya untuk menjaga lingkungan khususnya kawasan pantai dan laut dari pencemaran, kata dia.
"Kawasan pantai dan laut harus tetap bersih agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat," tegas dia. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pudjiastuti menggalangkan gerakan Menghadap Laut dalam rangka HUT Republik Indonesia ke-73. Gerakan ini dilakukan di lebih dari 73 lokasi untuk membersihkan laut dan pesisir pantai, antara lain di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara; Ancol Timur, Jakarta; Pantai Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); serta Pantai Mertasari Sanur, Bali.
Rangkaian kegiatan itu merupakan upaya pemerintah mewujudkan Indonesia bebas sampah seperti yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan Program Gerakan Indonesia Bersih. Melalui kebijakan itu diharapkan Indonesia dapat mengurangi 70 persen sampah yang masuk ke laut di 2025.
Baca juga: Gerakan menghadap laut kumpulkan 100 ton sampah
Baca juga: Menteri Susi ajak warga menghadap ke laut pada 19 Agustus
"Sampah plastik dapat berdampak buruk, merusak terumbu karang. Karena itu masyarakat hindari membuang sampah plastik," kata Edwin di Tahuna, Sulawesi Utara, Rabu.
Lebih lanjut Edwin meminta agar masyarakat yang ada di wilayah Kepulauan Sangihe selalu tergerak membersihkan kawasan pantai dan laut dari berbagai jenis sampah.
Kabupaten Sangihe memiliki wilayah laut yang sangat luas, ini harus dijaga kelestariannya, dijaga dari pencemaran akibat sampah, ujar dia.
Gerakan masyarakat yang peduli lingkungan termasuk pembersihan kawasan pantai dan laut dari berbagai jenis sampah, harus terus didukung oleh semua pihak.
Pimpinan daerah, kata dia, mengapresiasi apa dilakukan kelompok masyarakat dengan gerakan bersih kawasan pantai dan laut di wilayah Tahuna dan sekitarnya.
Gerakan seperti ini, ujar Edwin, hendaknya diikuti oleh kelompok masyarakat lainnya untuk menjaga lingkungan khususnya kawasan pantai dan laut dari pencemaran, kata dia.
"Kawasan pantai dan laut harus tetap bersih agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat," tegas dia. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pudjiastuti menggalangkan gerakan Menghadap Laut dalam rangka HUT Republik Indonesia ke-73. Gerakan ini dilakukan di lebih dari 73 lokasi untuk membersihkan laut dan pesisir pantai, antara lain di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara; Ancol Timur, Jakarta; Pantai Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT); serta Pantai Mertasari Sanur, Bali.
Rangkaian kegiatan itu merupakan upaya pemerintah mewujudkan Indonesia bebas sampah seperti yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan Program Gerakan Indonesia Bersih. Melalui kebijakan itu diharapkan Indonesia dapat mengurangi 70 persen sampah yang masuk ke laut di 2025.
Baca juga: Gerakan menghadap laut kumpulkan 100 ton sampah
Baca juga: Menteri Susi ajak warga menghadap ke laut pada 19 Agustus
Pewarta: Jerusalem Mendalora
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: