Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS kembali melemah menyusul kritik Presiden Donald Trump terhadap kebijakan moneter The Fed.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 5,4 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada 1.200,00 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Dalam wawancara baru-baru ini, Trump sekali lagi mengkritik kebijakan Federal Reserve karena menaikkan suku bunga utama, yang dia bersikeras bahwa langkah tersebut tidak akan membantu meningkatkan ekonomi Amerika Serikat.
Pernyataan Trump mendorong turun indeks dolar AS, sebuah pengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, yang jatuh 0,68 persen menjadi 95,14 pada pukul 19.07 GMT.
Ketika dolar AS melemah, emas berjangka biasanya naik karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, emas berjangka berbalik naik atau "rebound" pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) setelah pekan lalu turun tajam, karena nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 10,4 sen AS atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 1.194,60 dolar AS per ounce. Pekan lalu, logam mulia membukukan kerugian 2,85 persen, penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun terakhir
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 9,6 sen AS atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 14,766 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 0,90 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi menetap di 793,00 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar terus menguat, harga emas jatuh ke titik terendah 19 bulan
Dolar terus melemah, emas perpanjang kenaikan
22 Agustus 2018 06:44 WIB
Seorang karyawan menempatkan emas batangan dengan kemurnian 99,99 persen (REUTERS/Ilya Naymushin)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: