Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta semua pihak mewaspadai kemungkinan terjadinya kemarau panjang pada tahun 2018.

"Karena ada perubahan cuaca, bisa terjadi kemarau yang lebih panjang lagi, tentu harus kita waspadai itu," kata Wiranto ditemui usai pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan musim kemarau yang panas telah menyebabkan adanya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera maupun Kalimantan.

"Iya memang ada kebakaran hutan dan lahan karena ini musim kemarau," kata Wiranto.

Pemerintah, lanjut mantan Panglima TNI itu, sudah mengingatkan semua pihak untuk melakukan persiapan secara prima.

Wiranto menyebutkan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga Agustus 2018 ini lebih rendah dibandingbtahun sebelumnya.

"Dibandingkan tahun lalu, sekarang lebih kecil karena kita sudah mempersiapkan dengan sungguh-sungguh, semua `all out`," kata mantan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu.

Menurut dia, persiapan pengendalian sudah dilakukan baik oleh satgas yang tergabung dalam Manggala Agni maupun pihak lainnya.

Persiapan juga sudah dilakukan dengan pembangunan embung, penyiapan pompa air, patroli terpadu, penyiapan pesawat pengebom air.

"Itu semua sudah lebih hebat, lebih kuat dibanding dulu. Itu sudah kita lakukan, kalau masih ada, nanti kita habisi," katanya.

Ia menyebutkan khusus di Palembang, Sumsel beberapa waktu lalu ada rekayasa cuaca sehingga ada hujan di daerah itu.

"Ada rekayasa cuaca tapi tidak setiap hari, karena ada rekayasa dari BNPB bersama dengan TNI Angkatan Udara," katanya.

Menurut dia, hujan buatan tidak dapat didatangkan sewaktu waktu tetapi harus memperhatikan kondisi awan.

"Garam ditaburkan kalau ada awan, kalau gak ada awan ditaburkan garam, hujan juga tidak ada datang," katanya.

Pemerintah, lanjut dia, terus berupaya menanggulangi kasus karhutla. "Percayalah bahwa kita menanggulangi dengan baik.

Kemarin ada jaminan Palembang bebas asap selama Asian Games 2018 sudah dilaksanakan dan sudah berhasil dan mudah-mudahan juga tetap tidak ada asap sampai selesai," katanya.

Sementara itu mengenai adanya usulan status bencana gempa di Lombok menjadi bencana nasional, Wiranto mengatakan pemerintah mempertimbangkan dengan memperhatikan segala keuntungan dan kerugiannya.

"Kita berharap itu segera dapat diatasi dengan tuntas, sampai sekarang ini kan Pak TGB juga menyampaikan bahwa dengan status saat ini bantuan pusat sungguh sangat luar biasa dan mereka juga tahu bahwa pemerintah pusat tidak terus berpangku tangan karena bencana bukan bencana nasional," katanya.