Palembang (ANTARA News) - Idul Adha atau banyak yang menyebutnya Lebaran Haji, menjadi salah satu momen bagi umat muslim untuk mempertebal keimanan dan menjalin kedekatan bersama keluarganya.

Tak terkecuali bagi petenis putri Oman Fatma Talib Sulaiman Al Nabhani yang harus rela menghabiskan waktu berlebaran hajinya di Indonesia karena dirinya harus berlaga pada Asian Games 2018.

"Ya ini sangat disayangkan karena Asian Games ini berbarengan dengan Idul Adha. Saat ini saya di Palembang dan harus berlebaran di sini," kata Fatma di Jakabaring, Palembang, Selasa.

Fatma yang mengatakan dirinya merayakan Idul Adha pada Selasa ini sesuai dengan waktu perayaan di negaranya kendati di Indonesia jatuh pada Rabu (22/8) esok, masih cukup beruntung karena kehadiran keluarganya di Palembang mengiringi perjuangannya dalam Asian Games 2018, walau harus melewatkan ibadah shalat Idul Adhanya.

"Sangat disayangkan saya juga tidak bisa salat Idul Adha dan merayakan Idul Adha bersama keluarga dan teman seperti di Oman, karena saya harus bertanding dan mempersiapkan diri," ucap dia.

"Tapi saya bersyukur keluarga saya hadir di sini di Palembang, kami memang tidak bisa 'terlalu'merayakan, namun kami tetap bersyukur bisa berkumpul bersama keluarga di Palembang ini, bisa sekaligus liburan juga," tutur petenis berusia 27 tahun tersebut melemparkan senyum.

Dalam Asian Games 2018 sendiri, Fatma turun dalam dua nomor yakni tunggal putri dan ganda campuran. Sayangnya di hari ketiga pertandingan cabang tenis Asian Games 2018 ini, dia harus tersingkir.

Di tunggal putri dia ditundukkan oleh unggulan satu yang juga peringkat 32 dunia asal China, Zhang Shuai. Kendati memiliki kesempatan untuk memenangkan pertarungan di set pertama usai sempat unggul 5-3, sayangnya petenis berparas cantik ini harus menyerah dengan skor 6(5)-7, 1-6.

Sementara di nomor ganda campuran, Fatma yang berpasangan dengan saudaranya Mohammed Talib Sulaiman Al Nabhani, harus menyerah di tangan pasangan China unggulan dua Asian Games 2018 Xu Yifan/Zhang Ze, usai berjuang selama 51 menit.

"Walau menemui kegagalan, saya senang bisa bermain di Asian Games ini, karena saya berpasangan untuk pertama kalinya dengan saudara saya dan melakukan cukup baik termasuk saat bermain di tunggal, namun kurang beruntung saja," katanya.
"Namun saya senang bisa datang ke Palembang lagi untuk Asian Games setelah sebelumnya pada 2013 di Islamic Solidarity Games, dan berharap saya bisa turun lagi saat Asian Games selanjutnya dan bisa lebih baik," ucap dia menambahkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Fatma mulai bermain tenis saat usianya empat tahun yang diperkenalkan oleh sang ibu yang juga memperkenalkan pada dua kakak laki-lakinya. Selama berkarir, petenis bertinggi 170 sentimeter ini memegang 10 gelar ITF untuk tunggal dan 13 kali gelar untuk nomor ganda.

Saat ini, pemain yang tergabung dalam tim Piala Fed Oman ini, menduduki peringkat 570 dunia untuk tunggal dengan yang tertinggi pernah berada di peringkat 362. Sementara untuk ganda, Fatma saat ini menduduki peringkat 480 dunia dengan yang tertinggi pernah berada di peringkat 238 dunia.