REI: Kenaikan bunga acuan, diperkirakan mulai berdampak pekan depan
21 Agustus 2018 19:20 WIB
Ilustrasi: Penjaga stan berada di dekat sebuah miniatur rumah pada pameran rumah Real Estate Indonesia (REI), di Semarang, Jawa Tengah, Senin (16/7/2018). REI berharap perbankan tidak menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang saat ini berada pada kisaran 11-13 persen per tahun untuk mendorong pembelian rumah oleh masyarakat. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Solo (ANTARA News) - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan penyesuaian 7 Days Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) belum mempengaruhi harga jual rumah.
"Sejauh ini belum berpengaruh, tidak tahu kalau minggu depan," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Selasa,menanggapi kenaikan suku bunga acuan BI dari 5,25 persen menjadi 5,50 persen.
Ia memperkirakan penyesuaian suku bunga bagi rumah komersial baru akan dilakukan mulai minggu depan.
Hingga saat ini aturan yang ditetapkan perbankan untuk pembiayaan KPR rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun belum ada perubahan.
"Masih sama seperti sebelumnya, yaitu uang muka satu persen dan suku bunga lima persen berlaku flat sampai lunas," katanya.
Menurut dia, justru saat ini yang menjadi perhatian para pengembang adalah kenaikan harga bahan baku bangunan khususnya yang impor sebagai dampak penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
"Untuk bahan baku bangunan impor seperti alumunium, baja, dan kaca saat ini mulai mengalami kenaikan hingga 12 persen. Ini ditambah dengan kenaikan harga tanah hingga mencapai 100 persen," katanya.
Sementara itu, meski ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan harga rumah, pihaknya tetap optimistis target penjualan rumah hingga akhir tahun ini bisa mencapai 10.000 unit.
"Sejauh ini antusiasme masyarakat masih cukup tinggi terhadap perumahan, khususnya untuk rumah subsidi kebutuhannya masih sangat besar," katanya.
Baca juga: REI apresiasi langkah BI relaksasi ketentuan LTV
Baca juga: REI harapkan pengesahan RUU Pertanahan
"Sejauh ini belum berpengaruh, tidak tahu kalau minggu depan," kata Ketua REI Jawa Tengah MR Prijanto di Solo, Selasa,menanggapi kenaikan suku bunga acuan BI dari 5,25 persen menjadi 5,50 persen.
Ia memperkirakan penyesuaian suku bunga bagi rumah komersial baru akan dilakukan mulai minggu depan.
Hingga saat ini aturan yang ditetapkan perbankan untuk pembiayaan KPR rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pun belum ada perubahan.
"Masih sama seperti sebelumnya, yaitu uang muka satu persen dan suku bunga lima persen berlaku flat sampai lunas," katanya.
Menurut dia, justru saat ini yang menjadi perhatian para pengembang adalah kenaikan harga bahan baku bangunan khususnya yang impor sebagai dampak penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
"Untuk bahan baku bangunan impor seperti alumunium, baja, dan kaca saat ini mulai mengalami kenaikan hingga 12 persen. Ini ditambah dengan kenaikan harga tanah hingga mencapai 100 persen," katanya.
Sementara itu, meski ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan harga rumah, pihaknya tetap optimistis target penjualan rumah hingga akhir tahun ini bisa mencapai 10.000 unit.
"Sejauh ini antusiasme masyarakat masih cukup tinggi terhadap perumahan, khususnya untuk rumah subsidi kebutuhannya masih sangat besar," katanya.
Baca juga: REI apresiasi langkah BI relaksasi ketentuan LTV
Baca juga: REI harapkan pengesahan RUU Pertanahan
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: