Pemerintah perbaiki fasilitas publik di Lombok
21 Agustus 2018 13:30 WIB
Wakil Presiden Jusuf kalla meninjau tenda pengungsi korban gempa Lombok di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Selasa (21/8/18). (ANTARA/Fransiska Ninditya)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperbaiki fasilitas publik di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pascagempa di wilayah tersebut.
"Untuk fasilitas publik, kami utamakan memperbaiki prasarana ekonominya, seperti pasar yang sudah mulai dikerjakan rekonstruksinya, yakni Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang. Sementara, fasilitas umum lainnya seperti masjid, mushala, pasar, sekolah, dan perkantoran juga akan dibangun kembali dengan bangunan sementara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pihaknya melibatkan sejumlah BUMN karya yakni PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Hutama Karya, PT PP, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya.
Sedangkan untuk pembersihan, lanjutnya, akan dilakukan tim BNPB, TNI, dan Polri sehingga tidak terjadi duplikasi pekerjaan.
"Kami dukung dengan suplai alat berat seperti dump truck, loader, dan ekskavator," kata Menteri Basuki.
Sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak, ujar dia, pemerintah pusat telah menganggarkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk tiap kepala keluarga dan akan dilakukan dengan sistem swakelola untuk pembangunan rumah tahan gempa.
Ia mengemukakan bahwa hal tersebut juga sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun konstruksi tahan gempa.
"Kami sudah mengirimkan 20 contoh bangunan rumah instan sederhana sehat (risha) bersama tim fasilitator 150 orang yang akan mendampingi masyarakat untuk membangun rumahnya, dan masih ada yang akan menyusul lagi," katanya.
Pekerjaan ini, lanjut Basuki, merupakan program rekompak (rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat dan permukiman berbasis komunitas) yang pernah dilaksanakan pascabencana letusan Gunung Merapi pada 2006 di Yogyakarta.
Menteri PUPR mengungkapkan tim fasilitator sebanyak 150 orang tersebut direkrut Ditjen Cipta Karya, ditambah dengan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tematik dari beberapa universitas/perguruan tinggi negeri yang akan dilatih untuk membuat rumah instan sederhana.
Gempa bumi beruntun dengan kekuatan besar mengguncang Lombok sejak tiga pekan lalu . Terakhir gempa bumi terjadi dengan kekuatan 6,9 SR pada Minggu (19/8).
Baca juga: Wapres: Bangun kembali, uang dari pemerintah
Baca juga: Kementerian PUPR kembangkan rumah tahan gempa
Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan PUPR perbaiki Pasar Tanjung Lombok
"Untuk fasilitas publik, kami utamakan memperbaiki prasarana ekonominya, seperti pasar yang sudah mulai dikerjakan rekonstruksinya, yakni Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang. Sementara, fasilitas umum lainnya seperti masjid, mushala, pasar, sekolah, dan perkantoran juga akan dibangun kembali dengan bangunan sementara," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pihaknya melibatkan sejumlah BUMN karya yakni PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT Hutama Karya, PT PP, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya.
Sedangkan untuk pembersihan, lanjutnya, akan dilakukan tim BNPB, TNI, dan Polri sehingga tidak terjadi duplikasi pekerjaan.
"Kami dukung dengan suplai alat berat seperti dump truck, loader, dan ekskavator," kata Menteri Basuki.
Sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang rusak, ujar dia, pemerintah pusat telah menganggarkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk tiap kepala keluarga dan akan dilakukan dengan sistem swakelola untuk pembangunan rumah tahan gempa.
Ia mengemukakan bahwa hal tersebut juga sekaligus menjadi edukasi kepada masyarakat mengenai cara membangun konstruksi tahan gempa.
"Kami sudah mengirimkan 20 contoh bangunan rumah instan sederhana sehat (risha) bersama tim fasilitator 150 orang yang akan mendampingi masyarakat untuk membangun rumahnya, dan masih ada yang akan menyusul lagi," katanya.
Pekerjaan ini, lanjut Basuki, merupakan program rekompak (rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat dan permukiman berbasis komunitas) yang pernah dilaksanakan pascabencana letusan Gunung Merapi pada 2006 di Yogyakarta.
Menteri PUPR mengungkapkan tim fasilitator sebanyak 150 orang tersebut direkrut Ditjen Cipta Karya, ditambah dengan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) tematik dari beberapa universitas/perguruan tinggi negeri yang akan dilatih untuk membuat rumah instan sederhana.
Gempa bumi beruntun dengan kekuatan besar mengguncang Lombok sejak tiga pekan lalu . Terakhir gempa bumi terjadi dengan kekuatan 6,9 SR pada Minggu (19/8).
Baca juga: Wapres: Bangun kembali, uang dari pemerintah
Baca juga: Kementerian PUPR kembangkan rumah tahan gempa
Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan PUPR perbaiki Pasar Tanjung Lombok
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: