Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berbalik naik atau "rebound" pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 10,4 sen AS atau 0,88 persen, menjadi ditutup pada 1.194,60 dolar AS per ounce. Pekan lalu, logam mulia membukukan kerugian 2,85 persen, penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari satu tahun terakhir.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,22 persen menjadi 95,77 pada pukul 19.53 GMT.
Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS mundur maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Selain itu, beberapa investor percaya bahwa emas telah mencapai titik terbawah tentatif. Kini saatnya untuk berbalik naik.
Sementara itu, lira Turki jatuh pada Senin (20/8) terhadap dolar AS meskipun indeks dolar AS melemah, menunjukkan bahwa krisis di Turki belum berakhir. Kenaikan emas menunjukkan logam mulia telah memperoleh kembali statusnya sebagai aset "safe haven", kata beberapa analis.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 3,9 sen AS atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 14,67 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 16,60 dolar AS atau 2,14 persen, menjadi menetap di 793,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Dolar terus menguat, harga emas jatuh ke titik terendah 19 bulan
Baca juga: Harga emas pulih dari penurunan tajam
Emas berbalik naik setelah turun tajam pekan lalu
21 Agustus 2018 05:25 WIB
Emas batangan (Reuters)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: