Polisi amankan empat koper diduga berisi bom
20 Agustus 2018 21:23 WIB
Arsip Dua Petugas Inafis melakukan identifikasi koper yang diduga berisi bom di kawasan Tugu Pancoran, Jakarta, Selatan, Kamis (20/9/2012). Koper yang diduga bom tersebut ternyata berisi pakaian, makanan ringan, ijazah dan surat-surat penting. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A)
Bandung (ANTARA News) - Tim Penjinak Bom dari Polda Jawa Barat mengamankan empat koper yang diduga bom di Warteg Citasari Adela Jalan Terusan Buah Batu Kota Bandung, Senin.
Keempat koper berwarna hitam, merah, biru dongker dan silver tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya sejak Minggu (19/8) yang diketahui seorang pria dan perempuan berusia kira-kira 50 hingga 60 tahun.
Setelah diperiksa oleh Tim Penjinak Bom Polda Jawa Barat, keempat koper tersebut ternyata bukanlah bom namun berisikan sejumlah pakaian, botol minum, surat-surat berharga, surat nikah dan SKCK atas satu nama yang sama.
Selama penyelidikan, polisi sempat memasang garis polisi di sekitar warteg tersebut.
Sementara itu, pemilik Warteg Citasari Adela, Saopi mengatakan pada mulanya pemilik koper sengaja meninggalkan keempat koper tersebut dengan alasan hendak ke kamar kecil.
"Saya biasa melayani pelanggan, sudah itu mereka makan dan bayar terus bilang mau ke kamar kecil, karena kamar kecil di warteg saya sedang dipakai jadi saya arahkan saja ke SPBU yang kebetulan ada di sebelah warteg. Sebelum mereka pergi mereka titip kopernya yang disimpan di kolong meja," ujar Saopi.
Awalnya dia tidak langsung melaporkan koper yang tinggal di warteg miliknya kepada polisi karena menduga pemilik koper datang kembali untuk mengambil kopernya.
"Jam lima sore saya coba cek ke Pom Bensin tapi tidak ada. Sampai jam 12 malam saya memutuskan menutup warteg. Pagi harinya saya mulai was-was karena pemilik koper tidak datang lagi, dan tadi jam 12 siang tepat 1x24 jam saya langsung lapor ke pos polisi terdekat," lanjutnya.
Saopi mengungkapkan ciri-ciri pemilik koper tersebut yakni pria berbadan besar, kulit hitam dengan rambut sedikit putih dan wanita berkulit putih, rambut ikal menggunakan celana pendek.
Keempat koper berwarna hitam, merah, biru dongker dan silver tersebut ditinggalkan oleh pemiliknya sejak Minggu (19/8) yang diketahui seorang pria dan perempuan berusia kira-kira 50 hingga 60 tahun.
Setelah diperiksa oleh Tim Penjinak Bom Polda Jawa Barat, keempat koper tersebut ternyata bukanlah bom namun berisikan sejumlah pakaian, botol minum, surat-surat berharga, surat nikah dan SKCK atas satu nama yang sama.
Selama penyelidikan, polisi sempat memasang garis polisi di sekitar warteg tersebut.
Sementara itu, pemilik Warteg Citasari Adela, Saopi mengatakan pada mulanya pemilik koper sengaja meninggalkan keempat koper tersebut dengan alasan hendak ke kamar kecil.
"Saya biasa melayani pelanggan, sudah itu mereka makan dan bayar terus bilang mau ke kamar kecil, karena kamar kecil di warteg saya sedang dipakai jadi saya arahkan saja ke SPBU yang kebetulan ada di sebelah warteg. Sebelum mereka pergi mereka titip kopernya yang disimpan di kolong meja," ujar Saopi.
Awalnya dia tidak langsung melaporkan koper yang tinggal di warteg miliknya kepada polisi karena menduga pemilik koper datang kembali untuk mengambil kopernya.
"Jam lima sore saya coba cek ke Pom Bensin tapi tidak ada. Sampai jam 12 malam saya memutuskan menutup warteg. Pagi harinya saya mulai was-was karena pemilik koper tidak datang lagi, dan tadi jam 12 siang tepat 1x24 jam saya langsung lapor ke pos polisi terdekat," lanjutnya.
Saopi mengungkapkan ciri-ciri pemilik koper tersebut yakni pria berbadan besar, kulit hitam dengan rambut sedikit putih dan wanita berkulit putih, rambut ikal menggunakan celana pendek.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: