Kabul (ANTARA News - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Ahad mengumumkan gencatan senjata dengan petempur Taliban sejak Senin untuk menghormati Idul Adha walau terjadi pertempuran sengit di Ghazni, kota di bagian tengah negara itu, selama beberapa hari belakangan.

"Gencatan senjata bersyarat akan berlangsung mulai besok dan akan berlanjut sepanjang Taliban mempertahankan dan menghormatinya," kata dia pada upacara Hari Kemerdekaan Afghanistan di Kabul.

"Kami menyeru pemimpinan Taliban agar menyambut keinginan rakyat Afghanistan untuk perdamaian nyata dan langgeng," kata Presiden Ghani, sebagaimana dikutip Reuters.

Pejabat tinggi di kantor Ghani menyatakan gencatan senjata "bersyarat" itu akan berlangsung tiga bulan.

Belum segera jelas apakah Taliban telah menerima seruan Ghani untuk memberlakukan gencatan senjata selama Idul Adha, yang secara resmi mulai pada Selasa.

Pada bulan ini, Taliban terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan Afghanistan untuk mengendalikan kota Ghazni yang penting dan strategis.

Sedikittnya, 50 serdadu dan 95 warga sipil tewas dalam pengepungan lima hari, yang berhenti pekan lalu ketika pasukan Afghanistan didukung pasukan Amerika Serikat memukul mundur para gerilyawan yang bersenjata berat.

Taliban menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menguasai setengah Afghanistan.

Peledakan, serangan bunuh diri dan bentrokan petempur Taliban dengan pasukan Afghanistan membunuh lebih 1.600 warga dalam enam bulan pertama tahun ini, jumlah tertinggi dalam dasawarsa terkini, kata pernyataan PBB pada Ahad.

Pengumuman gencatan senjata Ghani terbatas pada Taliban dan tidak memasukkan kelompok keras lain, seperti, IS.

Editing by: Mohammad Antoni, Boyke S.