NTB liburkan kegiatan pendidikan pascagempa
20 Agustus 2018 00:33 WIB
Arsip Foto. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berbincang dengan sejumlah murid TK Pertiwi Monjok, Kota Mataram, Selasa (14/8/2018). Sama seperti 605 sekolah lainnya di Pulau Lombok, Sumbawa dan Bali, TK Pertiwi Monjok juga rusak akibat gempa 7 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 5 Agustus 2018. (ANTARA/Virna Puspa S)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meliburkan aktivitas pendidikan sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian setelah gempa 7 pada Skala Richter kembali mengguncang wilayah Lombok pada Minggu malam.
"Aktivitas pendidkan diliburkan," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik di Mataram, mengutip instruksi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi.
Gubernur juga mengimbau seluruh masyarakat NTB tetap waspada namun tenang setelah gempa 7 SR mengguncang wilayah Lombok Timur pada Minggu malam.
Ahsanul mengatakan warga yang tinggal di sekitar Sembalun dan Sambelia dianjurkan menjauhi perbukitan guna menghindari kemungkinan tanah longsor pascagempa.
"Agar menjauhi bangunan dan rumah yang sudah tidak memenuhi standar keamanan," katanya.
Gempa bumi 7 SR mengguncang Lombok Timur pada Minggu malam pukul 21.56 WIB, yang disertai dengan beberapa gempa berkekuatan sekitar 5 SR.
Pada Minggu siang pukul 12.10 wilayah Pulau Lombok juga diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 SR yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
Gempa-gempa itu terjadi setelah gempa 6,4 SR pada 29 Juli dan gempa 7 SR pada 5 Agustus yang disertai ratusan gempa susulan memporak-porandakan wilayah Lombok.
Baca juga:
Presiden: sekolah roboh di Lombok segera dibangun
Memulihkan sekolah pascagempa Lombok
"Aktivitas pendidkan diliburkan," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik di Mataram, mengutip instruksi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi.
Gubernur juga mengimbau seluruh masyarakat NTB tetap waspada namun tenang setelah gempa 7 SR mengguncang wilayah Lombok Timur pada Minggu malam.
Ahsanul mengatakan warga yang tinggal di sekitar Sembalun dan Sambelia dianjurkan menjauhi perbukitan guna menghindari kemungkinan tanah longsor pascagempa.
"Agar menjauhi bangunan dan rumah yang sudah tidak memenuhi standar keamanan," katanya.
Gempa bumi 7 SR mengguncang Lombok Timur pada Minggu malam pukul 21.56 WIB, yang disertai dengan beberapa gempa berkekuatan sekitar 5 SR.
Pada Minggu siang pukul 12.10 wilayah Pulau Lombok juga diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 SR yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
Gempa-gempa itu terjadi setelah gempa 6,4 SR pada 29 Juli dan gempa 7 SR pada 5 Agustus yang disertai ratusan gempa susulan memporak-porandakan wilayah Lombok.
Baca juga:
Presiden: sekolah roboh di Lombok segera dibangun
Memulihkan sekolah pascagempa Lombok
Pewarta: Riza Fahriza, Awaluddin
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: