Jakarta (ANTARA News) - Cabang olahraga kurash optimistis mampu menyumbangkan medali untuk kontingen Indonesia pada Asian Games ke-18, yang berlangsung di Jakarta- Palembang, 18 Agustus hingga 2 September 2018.

Pelatih kurash Indonesia Deni Zulpendri yang dihubungi dari Jakarta, Minggu, mengatakan, atlet-atlet binaannya terus mengalami kemajuan yang cukup pesat setelah beberapa kali melakukan uji coba, baik dalam mematangkan teknis bantingan maupun kuncian.

"Insya Allah kami optimis untuk bisa nyumbang mendali semakin kuat. Mudahan-mudahan saja tercapai, kita hanya bisa berusaha keras tapi masih tetap Allah yang penentunya. Kami tentunya sangat berharap doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia," katanya.

Dari 14 atlet Indonesia yang akan berlaga di Asian Games, tujuh diantaranya berada di Korea Selatan selama sepekan untuk melakukan try out dengan atlet asal negara ginseng tersebut yang langsung dipimpin manager Ira Purnamasari dan pelatih Deni Zulpendri.

Ke tujuh atlet tersebut yakni Putu W Adesta (-90), Billy Sugara (+90), I Komang Ardiarta (-81), Hendy Hadiat (-66), Szalza Maulida (-78), Siti Latifah (-63) dan Roro Terry (-52).

"Alhamdulillah walaupun waktunya singkat tapi perkembangan anak-anak baik sekali karena mereka kecukupan untuk sparing dengan atlet disini," katanya.

Yang tidak kalah penting lagi, lanjut dia, selama try out ke Korea, anak-anak asuhnya semakin memahami berbagai peraturan yang terkait olahraga asal Uzbekistan tersebut, mengingat Kurash baru pertama kali dipertandingkan di Asian Games.

"Banyak peraturan di Kurash yang harus lebih dipahami oleh atlet kita karena memang olahraga itu masih tergolong baru di Indonesia," katanya.

Di Asian Games, Indonesia di cabang olahraga Kurash menurunkan 14 atlet terbaiknya yakni 6 putri dan 8 putra yang nantinya akan bermain di 7 nomor.

Terdapat 22 negara yang mengirimkan atletnya mengikuti kurash diantaranya Afganistan, Indonesia, India, Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Kirghistan, Kuwait, Nepal, Pakistan Tajikistan, Vietnam dan Thailand