Jakarta (ANTARA News) - Aktivis media sosial dan blogger Enda Nasution mengatakan media sosial hendaknya sebagai alat pemersatu pada era digital saat ini, bukan sebaliknya untuk memecahkan belah.

Kemajuan teknologi digital, menurut Enda, memberi kemudahan bagi warga bangsa untuk berkomunikasi satu sama lain menciptakan visi bersama tentang Indonesia ke depan.

"Dengan menggunakan media sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa pun, dari 16.000 pulau dan 300 suku bangsa di Indonesia dengan cepat dan murah," kata Enda di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, perayaan Hari Kemerdekaan hendaknya menjadi momentum untuk memperkukuh persatuan sekaligus menengok sejarah perjalanan bangsa.

"Ini karena dalam beberapa tahun ini banyak pihak yang berkonflik sesama kita sendiri, padahal dari pertama kali kita mendirikan negara ini pesan-pesan persatuan itu yang menjadi sangat penting," katanya.

Harus diakui, kata Enda, ada pihak-pihak yang justru memanfaatkan media sosial untuk memecah belah dengan memperuncing perbedaan untuk menyebarkan ideologi yang membahayakan persatuan.

Baca juga: Tarik kalangan muda, penanaman nasionalisme perlu dikemas ulang

"Saya selalu percaya dengan adanya dunia digital. Perbedaan itu menjadi berkah untuk dapat mempersatukan kita," ujarnya.

Ia pun mengajak aktivis media sosial dan dunia maya untuk lebih mengedepankan konten yang mengampanyekan perdamaian dan mengukuhkan persatuan.

"Secara geografis kita sudah dipisah-pisah oleh pulau. Kalau kita sendiri tidak ?mau bersatu, ini akan berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa ini," kata Enda.

Pria yang juga Koordinator Gerakan #BijakBersosmed ini mengajak semua pihak memanfaatkan momentum HUT RI untuk mengampanyekan persatuan yang damai melalui media social.

"Mau tidak mau memang itulah modal utama kita untuk bernegara dan berbangsa," katanya.

Baca juga: Nukman Luthfie: medsos bisa jadi sarana bela negara