Jakarta (ANTARA News) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama TNI Angkatan Laut (AL) hari ini memberangkatkan Kapal Kemanusiaan Lombok (KKL) yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan mengangkut 850 ton dari 1.200 ton bantuan logistik untuk korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kapal Kemanusiaan Lombok diberangkatkan dari Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok. Menempuh perjalanan lebih kurang 2 hari, kapal ini diperkirakan akan tiba di Pelabuhan Carik, Bayan, Lombok Utara pada Ahad (19/8).

"Bantuan logistik ini diharapkan menjadi salah satu ikhtiar ACT bersama Mabes TNI-AL untuk membangun kembali kehidupan warga Lombok,” tutur Vice President ACT Insan Nurrochman dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Baca juga: ACT kirim bantuan logistik ke Lombok

Insan menjelaskan, setelah Kapal Kemanusiaan Lombok menepi di Pelabuhan Carik, sebagian truk akan diboyong menuju Posko Kemanusiaan ACT setelah dilakukan serah terima kepada Panglima komando armada RI kawasan timur (Pangarmatim) di Lombok.

Kegiatan ini digelar simultan dengan pendistribusian bantuan kepada korban yang berada di sekitar posko. Sementara itu, sebagian truk akan menuju Gudang IHC ACT di Lombok untuk menyimpan pasokan bantuan itu.

Baca juga: ACT raih penghargaan Gerakan Indonesia Beradab

Kapal yang didaulat sebagai Kapal Kemanusiaan Lombok adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin milik TNI AL. Kapal tersebut merupakan unsur TNI AL berjenis Landing Platform Dock (LPD) 125 meter yang dibangun di galangan Kapal PT PAL Surabaya produk dalam negeri dan memiliki kemampuan angkut hingga lebih dari 7.000 ton.

"Pelepasan kapal kemanusiaan ini sekaligus sebagai hadiah Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., dalam amanatnya yang disampaikan Aspotmar Kasal, Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M ketika memberangkatkan KRI Banjarmasin.

Selain menyiapkan satu KRI berjenis LPD, TNI -AL juga menyiapkan Satuan Tugas (Satgas) serta sarana dan prasarana penunjang lainnya, seperti truk angkut dari berbagai satuan TNI AL yang akan digunakan untuk pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi bencana di Lombok, unit pengawalan TNI AL, pelibatan personel pengamanan guna menjaga keamanan bahan bantuan tersebut, hingga pelibatan tim kesehatan TNI AL.

Baca juga: ACT dan Hydro resmi luncurkan minimarket Sodaqo untuk Zohri