Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Asrul Kidam menyatakan Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto lebih baik mengumpulkan pakar dari seluruh sektor guna membicarakan dan mencari solusi persoalan rakyat.


Pernyataan Asrun itu menanggapi Prabowo yang menemui tokoh nasional termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Wapres kawasan Menteng Jakarta Pusat.

"Harusnya Prabowo-Sandiaga (Bakal Cawapres) mengundang pakar dan bertemu kelompok masyarakat agar menerima masukan dan solusi mengatasi persoalan rakyat," kata Asrun di Jakarta, Jumat.

Asrun menilai pertemuan Prabowo-Sandiaga dengan JK merupakan salah satu upaya Prabowo untuk mendapatkan masukan tentang berbagai hal dalam menghadapi kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Asrun mempertanyakan pertemuan itu lantaran Prabowo yang kerap mengkritisi pemerintahan Jokowi, namun justru meminta masukan kepada JK yang tercatat Wakil Presiden-nya Jokowi.

Padahal menurut Asrul, Prabowo sering kali menyampaikan masalah kemiskinan meningkat, sulit lapangan kerja, utang menumpuk hingga kebangkrutan BUMN di depan mata pada era Jokowi-JK.

"Ini contoh pemimpin yang pagi sore," ucap Asrul yang merupakan fungsional KAHMI asal Medan Sumatera Utara tersebut.

Sebelumnya, pasangan bakal Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno bersama para tokoh partai pendukung menemui JK di kediamannya kawasan Jakarta Pusat pada Rabu.

Meski pernah menjadi pesaing dalam pilpres, namun Prabowo menyebutkan JK merupakan sahabat lama yang telah berlangsung puluhan tahun sehingga tak menghalangi untuk tetap menjaga tali silaturahmi.

Hal senada diungkapkan JK, persahabatan puluhan tahun tidak boleh putus karena faktor persaingan politik dalam pilpres yang berlangsung hanya lima tahunan.