Peringatan kemerdekaan momentum tumbuhkan kebanggaan di kalangan pebasket nasional
17 Agustus 2018 17:08 WIB
Pemain Asing Liga Basket Indonesia Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih (kanan), Direktur Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Hasan Gozali (kedua kanan), pemain asing Pelita Jaya Wayne Lyndon Bradford (kiri) dan Head of Marketing Communication PT Pertamina (Persero) Dendi T Danianto (kedua kiri) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/11/2017). Sebanyak 20 pemain asing terpilih siap berlaga bersama masing-masing klubnya di IBL musim 2017/2018. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) menyebut peringatan 73 tahun kemerdekaan Indonesia sebagai momentum yang tepat untuk menumbuhkan kembali kebanggaan membela tim nasional di kalangan pebasket Indonesia.
Pasalnya, Danny meyakini bahwa kebanggaan harus didahulukan untuk merintis lahirnya atlet bola basket yang bertalenta dan sarat prestasi.
"Saya ini kan, umur sudah 63. Saya berharap bangsa kita di usia 73 tahun ini bisa punya komitmen satu, bangga menjadi pemain Indonesia," kata Danny saat ditemui Antara di sela-sela rangkaian Asian Games 2018 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8) malam.
"Harus itu dulu nomor satu, setelah itu akan lahir permainan yang bagus. Kalau nggak bangga bagaimana mau lahir permainan yang bagus," ujarnya menambahkan.
Danny menilai belakangan kebanggaan untuk membela timnas Indonesia kian meluntur, sehingga perlu digalakkan kembali.
"Dulu jadi pemain nasional bangga sekali, sekarang kadang-kadang banyak nawarnya," kata Danny.
Lebih jauh lagi, Danny mengaku ia berencana untuk menggelar sebuah acara yang demi mengumpulkan seluruh talenta basket baik putra maupun putri dari seluruh Indonesia untuk meluncurkan gerakan kebanggaan menjadi anak bangsa Indonesia.
"Rencana pertengahan September, setelah Asian Games saya mau mengadakan pertemuan, buat gerakan 'Saya Bangga Menjadi Anak Bangsa Indonesia'," kata Danny.
Baca juga: Wewey Wita ingin sumbangkan emas sebagai kado kemerdekaan Indonesia
"Nanti kami akan undang setiap daerah satu putra satu putri, kumpulkan di sini, buat gerakan itu," pungkasnya.
Baik tim putra mau putri saat ini sedang berjuang di cabang olahraga bola basket Asian Games 2018, kendati tak mengawali langkah dengan mulus, sama-sama menelan kekalahan telak. Putra kalah 65-104 dari Korea Selatan, sementara putra dipecundangi Korea 40-108.
Tim putra akan melanjutkan kiprahnya pada Senin (20/8) menghadapi Thailand, sehari setelah tim putri meladeni Kazakhstan.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: