PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menekankan perlunya bagi gencatan senjata segera dan dimulainya pembicaraan antara pihak yang berperang setelah serangan Taliban baru-baru ini terhadap Kota Ghazni, Afghanistan.
Di dalam satu pernyataan melalui juru bicaranya, Guterres pada Rabu malam (16/8) mengatakan tak ada penyelesaian militer bagi konflik di Afghanistan dan menyerukan penyelesaian damai bagi konflik yang sedang berkecamuk.
Ia mendesak semua pihak yang berperang agar "melakukan apa saja yang mungkin" guna menjamin bahwa tak ada lagi warga sipil yang tewas atau cedera, dan mengizinkan serta memfasilitasi jalur cepat dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan buat Ghazni.
Dalam tindakan yang mengejutkan, petempur Taliban melancarkan serangan dari banyak arah terhadap Ghazni, Ibu Kota Provinsi Ghazni yang memiliki kepentingan strategis di Afghanistan Timur, pada akhir pekan.
Baca juga: 16 orang tewas dalam pertempuran di Afghanistan
Serangan itu dilancarkan di tengah upaya pemerintah untuk membawa kelompok bersenjata tersebut ke meja perundingan, kata Xinhua.
Sebanyak 150 warga sipil tewas atau cedera sementara sebanyak 150 personel pasukan keamanan dan 500 petempur Taliban kehilangan nyawa mereka dalam pertempuran yang berkepanjangan tersebut.
Pada Rabu (15/8), Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan perdamaian dan kondisi normal telah kembali ke Ghazni, setelah operasi besar pasukan keamanan --yang didukung oleh pesawat tempur dan helikopter-- memukul mundur anggota Taliban.
Baca juga: Polisi Afghanistan tewaskan 12 petempur Taliban
Pemimpin PBB tekankan perlunya gencatan senjata setelah Taliban serang Ghazni
17 Agustus 2018 11:17 WIB
Pemrotes menyerukan yel-yel saat beraksi di Maimana, ibukota provinsi Faryab, Afghanistan, Minggu (8/7/2018). ANTARA (REUTERS/Stringe)
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: