Karhutla nyaris hanguskan rumah sakit perbatasan Indonesia-Malaysia
17 Agustus 2018 00:50 WIB
Ilustrasi. Sejumlah pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso, Pontianak, Kalbar, Rabu (20/6). Guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kalbar, dalam beberapa pekan ke depan RSUD dr Soedarso akan menambah alat kesehatan berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk pemeriksaan diagnostik radiologi. (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
Putussibau, Kalimantan Barat, (ANTARA News) - Rumah sakit bergerak di Kecamatan Badau yang berada di daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, nyaris terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Kepala rumah sakit meminta bantuan Satgas Pamtas Yonif 320/BP untuk mengatasi api yang hampir membakar mesin genset milik RS Bergerak Badau," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif 320/BP Letkol Inf Imam Wicaksana dihubungi dari Putussibau, Kalimantan Barat, Kamis.
Ia menjelaskan karhutla yang nyaris menghanguskan rumah sakit tersebut akibat adanya aktivitas warga di sekitarnya yang membakar lahan, sehingga api meluas hingga mendekati genset rumah sakit.
Menurut Imam, untuk memadamkan api tersebut pihaknya (Pamtas) menurunkan sekitar 11 personil dengan peralatan seadanya, yang kemudian di bantu oleh mobil pemadam kebakaran milik perkebunan kelapa sawit.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, api bisa dipadamkan pukul 13. 40 WIB," ucapnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat di perbatasan untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, sebab akan berdampak buruk bagi banyak orang.
Rumah sakit bergerak di Kecamatan Badau yang berada di perbatasan ini merupakan fasilitas kesehatan dengan standar pelayanan kesehatan yang sama dengan rumah sakit di daerah lain, termasuk di Pulau Jawa.
Rumah sakit bergerak ini memiliki layanan kesehatan yang mencakup perawatan, rawat inap dan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONED).
Baca juga: MPR kritisi minimnya fasilitas kesehatan di perbatasan
Baca juga: Kemkes resmikan lima Puskesmas di perbatasan Indonesia-Malaysia
"Kepala rumah sakit meminta bantuan Satgas Pamtas Yonif 320/BP untuk mengatasi api yang hampir membakar mesin genset milik RS Bergerak Badau," kata Komandan Satgas Pamtas Yonif 320/BP Letkol Inf Imam Wicaksana dihubungi dari Putussibau, Kalimantan Barat, Kamis.
Ia menjelaskan karhutla yang nyaris menghanguskan rumah sakit tersebut akibat adanya aktivitas warga di sekitarnya yang membakar lahan, sehingga api meluas hingga mendekati genset rumah sakit.
Menurut Imam, untuk memadamkan api tersebut pihaknya (Pamtas) menurunkan sekitar 11 personil dengan peralatan seadanya, yang kemudian di bantu oleh mobil pemadam kebakaran milik perkebunan kelapa sawit.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, api bisa dipadamkan pukul 13. 40 WIB," ucapnya.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat di perbatasan untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, sebab akan berdampak buruk bagi banyak orang.
Rumah sakit bergerak di Kecamatan Badau yang berada di perbatasan ini merupakan fasilitas kesehatan dengan standar pelayanan kesehatan yang sama dengan rumah sakit di daerah lain, termasuk di Pulau Jawa.
Rumah sakit bergerak ini memiliki layanan kesehatan yang mencakup perawatan, rawat inap dan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONED).
Baca juga: MPR kritisi minimnya fasilitas kesehatan di perbatasan
Baca juga: Kemkes resmikan lima Puskesmas di perbatasan Indonesia-Malaysia
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: