Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj menyebut pernyataan Mahfud MD bahwa NU ikut andil mempengaruhi keputusan Presiden Joko Widodo dalam menentukan cawapres, hanya lah sebuah canda atau guyonan.

"Itu kan katanya cuma guyon, kalau guyon nggak usah ditanggapi lah," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis.

Sebelumnya Mahfud MD dalam diskusi Program Indonesia Lawyers Club di TVOne mengatakan bahwa NU turut mempengaruhi keputusan Jokowi soal cawapres dengan mengancam akan "lepas tangan" jika cawapres Jokowi bukan kader NU.

Dimintai tanggapan untuk kedua kalinya, Said Aqil menjawab bahwa Mahfud sudah mengatakan hal itu hanya guyonan.

"Katanya itu guyon, ya saya tanggapi guyon," jelas dia.

Soal dukung mendukung dalam Pilpres, Said menekankan secara organisasi, NU bukan lah sebuah partai politik, oleh karenanya NU tidak berpolitik praktis.

Jika ada yang meminta dukungan politik kepada NU, Said mengaku selalu mempersilakan pihak tersebut berkampanye kepada warga NU.

Sedangkan terkait adanya anggapan PBNU sekarang seperti partai politik karena terlibat dukung mendukung tokoh politik, Said mengatakan hal itu tidak benar.

"Kalau oknum, barang kali. Kalau saya, enggak," katanya kemudian tertawa.

Dia mengatakan siapapun tokoh yang datang ke PBNU akan diterima dengan baik. Dia menekankan bahwa dirinya selaku Ketua Umum PBNU jug sering menerima kunjungan tokoh agama lain dari luar negeri.

"Tamu datang, semua saya terima dong. Yahudi, dari Australia, Amerika datang, uskup datang, saya terima semuanya," ujar dia.

Baca juga: PDI P: Penetapan Ma'ruf Amin melalui dialog pemimpin

Baca juga: PBNU proses penggantian jabatan Rais Aam Ma'ruf Amin