Pemerintah anggarkan Rp487,9 triliun untuk pendidikan
16 Agustus 2018 15:44 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2018 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan anggaran pendidikan pada 2019 direncanakan Rp487,9 triliun, atau meningkat 38,1 persen dibandingkan realisasi anggaran pendidikan pada 2014, yaitu Rp353,4 triliun.
"Aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusia," kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya, pada Rapat Paripurna DPR di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tetapi juga sumber daya manusia dengan terobosan-terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonsia yang mampu bersaing di dunia internasional.
Baca juga: Presiden: pendidikan dorong produktivitas dan daya saing
"Untuk semakin memperbaiki kualitas sumber daya manusia sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dari belanja negara," jelasny.
Pada 2019, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp2.439,7 triliun atau sekitar 15 persen dari produk domestik bruto.
Menurut Presiden, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang prasekolah hingga SD, SMP, SMA, pendidikan masdrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah, bahkan sampai jenjang pendidikan tertinggi bagi anak bangsa yang berpotensi, terutama yang kurang mampu.
"Bantuan Operasional Sekolah telah mampu manaikkan angka partisipasi murni untuk SD, SMP, SMA dan madrasah.
Presiden menyampaikan keterangan atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rapat Paripurna DPR yang dipimpin Ketua DPR Bambang Soesatyo itu.
Baca juga: Presiden: kualitas pendidikan ditingkatkan agar berdaya saing
Baca juga: Presiden: Pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi
"Aset paling penting dari bangsa Indonesia adalah manusia," kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan pemerintah atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya, pada Rapat Paripurna DPR di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan pemerintah tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tetapi juga sumber daya manusia dengan terobosan-terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonsia yang mampu bersaing di dunia internasional.
Baca juga: Presiden: pendidikan dorong produktivitas dan daya saing
"Untuk semakin memperbaiki kualitas sumber daya manusia sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dari belanja negara," jelasny.
Pada 2019, belanja negara direncanakan akan mencapai Rp2.439,7 triliun atau sekitar 15 persen dari produk domestik bruto.
Menurut Presiden, pemerintah telah memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa dari jenjang prasekolah hingga SD, SMP, SMA, pendidikan masdrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah, bahkan sampai jenjang pendidikan tertinggi bagi anak bangsa yang berpotensi, terutama yang kurang mampu.
"Bantuan Operasional Sekolah telah mampu manaikkan angka partisipasi murni untuk SD, SMP, SMA dan madrasah.
Presiden menyampaikan keterangan atas RUU APBN 2019 beserta nota keuangannya didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Rapat Paripurna DPR yang dipimpin Ketua DPR Bambang Soesatyo itu.
Baca juga: Presiden: kualitas pendidikan ditingkatkan agar berdaya saing
Baca juga: Presiden: Pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: