Istanbul (ANTARA News) - Turki dan Qatar akan meningkatkan kerja sama setelah Doha menjanjikan investasi senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp218,9 triliun) di Turki, kata Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak, Rabu.

Di Twitter, Albayrak juga mengatakan bahwa Turki akan menjadi semakin kuat setelah keadaan ekonomi saat ini, didukung dengan kebijakan rasional, strategi kuat serta sahabat dan kerja sama.

Sebelumnya, seperti dilaporkan Reuters dengan mengutip sumber pada pemerintahan Turki, Qatar berjanji menanamkan modal senilai 15 miliar dolar AS, yang akan disalurkan ke pasar uang dan perbankan Turki.

Paket investasi itu diumumkan setelah Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani bertemu dengan Presiden Tayyip Erdogan di Ankara.

Pertemuan berlangsung pada saat Turki bergulat dengan kemerosotan nilai lira serta ketegangan dengan sesama sekutu di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Amerika Serikat.

Nilai tukar mata uang Turki terhadap dolar telah kehilangan hampir 40 persen. Kemerosotan nilai itu didorong kekhawatiran atas peningkatan pengaruh Erdogan pada perekonomian serta desakannya, yang berulang agar tingkat suku bunga diturunkan walaupun inflasi tinggi.

Pasca pengumuman tersebut, nilai lira sempat menguat menjadi 5,8699 dari 6,04 terhadap dolar, namun kembali menurun ke 6,0200 pada pukul 15.32 GMT (22.32 WIB).

Lira Turki telah menguat 6 persen pada Rabu setelah bank sentral menekan likuiditas lira di pasar hingga secara efektif mendorong naik dan membantu peningkatan nilai tukar mata uang tersebut.

Turki dan Qatar telah secara turun-temurun menjaga hubungan baik.

Ankara memberikan dukungan kepada Doha setelah Arab Saudi dan sejumlah negara Arab lain memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan perjalanan dengan Qatar pada tahun lalu. Negara-negara tersebut menuding Qatar mendanai terorisme, yang dibantah Doha.

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Boyke Soekapdjo