Perkuat rupiah, Kadin fasilitasi pertemuan pemerintah-pengusaha
15 Agustus 2018 20:49 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P. Roeslani pada pembukaan Jakarta Food Security Summit-4 yang diselenggarakan KADIN di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (8/3/2018). (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Sebagai upaya untuk memperkuat serta menstabilkan nilai tukar rupiah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan memfasilitasi pertemuan lanjutan antara pemerintah dan pelaku usaha.
Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam, mengatakan pertemuan tersebut akan dimulai minggu depan dan dilakukan secara satu per satu.
Rosan menjelaskan bahwa pelaku usaha yang diutamakan dalam pertemuan lanjutan tersebut adalah pengusaha dari sektor pertambangan, minyak dan gas, serta komoditas.
Ia mengatakan bahwa pelaku usaha dari sektor pertambangan akan menjadi pertimbangan utama.
"Sektor batubara untuk menaikkan produksi sampai 40-50 juta ton itu bisa dilakukan segera karena infrastrukturnya sudah ada. Perusahaan batubara juga sudah menyanggupi," ujar Rosan.
Pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah dilakukan secara one-on-one karena setiap pengusaha mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga penyelesaian masalahnya juga memiliki perbedaan.
"Ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa ada pertemuan reguler, sehingga semua isu bisa ditanggapi dengan cepat dan implementasinya bisa dijalankan," kata Rosan.
Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu malam, mengatakan pertemuan tersebut akan dimulai minggu depan dan dilakukan secara satu per satu.
Rosan menjelaskan bahwa pelaku usaha yang diutamakan dalam pertemuan lanjutan tersebut adalah pengusaha dari sektor pertambangan, minyak dan gas, serta komoditas.
Ia mengatakan bahwa pelaku usaha dari sektor pertambangan akan menjadi pertimbangan utama.
"Sektor batubara untuk menaikkan produksi sampai 40-50 juta ton itu bisa dilakukan segera karena infrastrukturnya sudah ada. Perusahaan batubara juga sudah menyanggupi," ujar Rosan.
Pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah dilakukan secara one-on-one karena setiap pengusaha mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga penyelesaian masalahnya juga memiliki perbedaan.
"Ini sejalan dengan arahan Presiden bahwa ada pertemuan reguler, sehingga semua isu bisa ditanggapi dengan cepat dan implementasinya bisa dijalankan," kata Rosan.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018
Tags: