Din Syamsuddin: Konsep Jalan Tengah solusi krisis peradaban
World Peace Forum Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kanan), Pendiri dan Ketua Cheng Ho Multicultural and Education Trust Malaysia, Tan Sri Lee Kim Yew (kiri) dan Ketua The Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) Din Syamsuddin (kedua kiri) membuka World Peace Forum (WPF) Ke-6 Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/11/2016). Forum yang berlangsung hingga 4 November mendatang tersebut diikuti 200 peserta dari 52 negara yang bertujuan untuk memajukan demokrasi dan perdamaian dunia. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"Kami sungguh berharap dengan membawa 'middle path' akan membawa energi dunia. Middle path menjadi solusi untuk krisis peradaban dunia," kata Din dalam Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) ke-7, Jakarta, Selasa.
WPF itu berlangsung di Jakarta pada 14-16 Agustus 2018 dan mengangkat tema "the Middle Path for the New World Civilization" (Jalan Tengah untuk Peradaban Dunia yang Baru).
Din menuturkan krisis dunia salah satunya ditandai dengan liberalisasi ekonomi, politik dan budaya, yang mana liberalisme sangat menekankan hak. Sementara, menurut dia, perlu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban atau tanggung jawab. Di sinilah, konsep Jalan Tengah itu berperan untuk mencerminkan keseimbangan tersebut.
"Kita harus menjaga keseimbangan dengan Jalan Tengah," ujarnya.
Forum itu akan diikuti sekitar 231 tokoh dari 43 negara seperti pembuat kebijakan, pemimpin agama, intelektual, aktivis perdamaian, dan tokoh-tokoh terkemuka dari berbagai kebangsaan.
Dia menuturkan WPF ke-7 itu mendorong pendekatan Jalan Tengah yang dapat diadopsi bangsa-bangsa dalam mewujudkan perdamaian dunia dan menghadapi krisis peradaban dunia.
Dia menuturkan konsep Jalan Tengah itu akan dilihat dari perspektif agama dan ideologi nasional.
Selain itu, WPF ke-7 juga mendorong upaya-upaya mengimplementasi konsep Jalan Tengah dalam berbagai domain seperti politik, ekonomi dan budaya.
Menurut Din, Indonesia sendiri dapat mengajukan Pancasila sebagai manisfestasi Jalan Tengah kepada dunia.
Baca juga: Forum Perdamaian Dunia dihadiri perwakilan 40 negara
Baca juga: Din Syamsuddin: Pancasila bercorakkan Jalan Tengah
"Kita ingin mengangkat konsep jalan tengah ini terutama dari khasanah bangsa ini, budaya Indonesia yang memang berada di jalan tengah. Kita ini cenderung mencari jalan keluar, kita ini cenderung duduk bersama dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah sehingga terkenal dengan gotong rotong," ujarnya.
Dia mengatakan nilai-nilai agama juga memiliki konsep jalan tengah yang dapat diadopsi untuk menyampaikan pesan moral yang akan dilahirkan oleh WPF ke-7 sebagai "Jakarta Message" (Pesan Jakarta).
"Jadi, ini suatu pikiran besar konferensi ini dan kita ingin setelah ini setelah nanti ada Pesan Jakarta kemudian ada upaya untuk mengarusutamakan prinsip Jalan Tengah ini," ujarnya.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018