Mantan Wakapolda Jateng jadi caleg PSI
14 Agustus 2018 22:33 WIB
Ketua Umum PSI Grace Natalie (kedua kanan) didampinggi rekannya memberikan keterangan usai mengajukan daftar bakal calon anggota DPR di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (17/8/2018). PSI secara resmi mengajukan sejumlah nama bacalegnya ke KPU untuk mengikuti Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol (Purn) Awang Anwarudin memutuskan untuk maju anggota calon legislatif DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Selama 32 tahun mengabdi di Polri, saya ikut memonitor dan mengamati situasi politik tanah air. Sedikit-banyak saya tahu persis perilaku para elite parpol di DPR yang memperkaya diri sendiri melalui korupsi, sementara kinerjanya di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran buruk. Inilah yang membulatkan tekad saya untuk terjun ke politik," kata Awang dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Awang yang pernah meraih Penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lancana Wira Karya mengungkapkan, masyarakat hanya bisa menonton. Ini pula yang membuatnya ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat pada Pemilu 2019 mendatang.
"Bagaimana masyarakat bisa sejahtera? Bagaimana negara ini bisa maju kalau kelakuan anggota dewannya tidak bermoral?" tegas caleg DPR RI dari PSI Dapil Jabar XI, Garut dan Tasikmalaya ini.
Awang mengaku memilih PSI sebagai kendaraan politiknya karena melihat warna yang berbeda dengan partai politik lain.
"Bagi saya PSI punya warna yang berbeda dari parpol lain. Partai ini memiliki pengurus anak muda yang muda, cerdas, berani, idealis dan konsisten. Saya percaya PSI akan menjadi motor perubahan wajah politik Indonesia, khususnya di parlemen," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengaku, gembira dengan bergabungnya Awang ke PSI.
"Pengalaman panjang di kepolisian akan membekalinya sebagai anggota parlemen kelak. Sementara, tekadnya untuk memperbaiki DPR, sangat sejalan dengan semangat PSI sebagai partai," ujarnya.
Grace menambahkan kinerja parlemen sudah sangat mendesak untuk dibenahi. PSI hadir untuk membuat perubahan di sana.
"Dengan bergabungnya Bro Awang, kami mendapat suntikan energi baru. Senioritas dan jam terbang beliau akan membantu kami untuk melangkah dengan cermat dan berhati-hati," pungkas Grace.
Dukungan atas langkah Awang datang dari mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti.
"Saya mengenal Pak Awang sudah sejak sama-sama di taruna, sejak 1978. Pendidikan dan tugas pernah sama-sama. Sebagai atasannya dulu, saya tahu sikap dia seperti apa. Dalam komunikasi, beliau cukup supel, memiliki jaringan yang luas. Jadi, beliau punya modal sosial yang cukup untuk masuk ke dalam dunia politik," kata Badrodin.
"Selama 32 tahun mengabdi di Polri, saya ikut memonitor dan mengamati situasi politik tanah air. Sedikit-banyak saya tahu persis perilaku para elite parpol di DPR yang memperkaya diri sendiri melalui korupsi, sementara kinerjanya di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran buruk. Inilah yang membulatkan tekad saya untuk terjun ke politik," kata Awang dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Awang yang pernah meraih Penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lancana Wira Karya mengungkapkan, masyarakat hanya bisa menonton. Ini pula yang membuatnya ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat pada Pemilu 2019 mendatang.
"Bagaimana masyarakat bisa sejahtera? Bagaimana negara ini bisa maju kalau kelakuan anggota dewannya tidak bermoral?" tegas caleg DPR RI dari PSI Dapil Jabar XI, Garut dan Tasikmalaya ini.
Awang mengaku memilih PSI sebagai kendaraan politiknya karena melihat warna yang berbeda dengan partai politik lain.
"Bagi saya PSI punya warna yang berbeda dari parpol lain. Partai ini memiliki pengurus anak muda yang muda, cerdas, berani, idealis dan konsisten. Saya percaya PSI akan menjadi motor perubahan wajah politik Indonesia, khususnya di parlemen," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengaku, gembira dengan bergabungnya Awang ke PSI.
"Pengalaman panjang di kepolisian akan membekalinya sebagai anggota parlemen kelak. Sementara, tekadnya untuk memperbaiki DPR, sangat sejalan dengan semangat PSI sebagai partai," ujarnya.
Grace menambahkan kinerja parlemen sudah sangat mendesak untuk dibenahi. PSI hadir untuk membuat perubahan di sana.
"Dengan bergabungnya Bro Awang, kami mendapat suntikan energi baru. Senioritas dan jam terbang beliau akan membantu kami untuk melangkah dengan cermat dan berhati-hati," pungkas Grace.
Dukungan atas langkah Awang datang dari mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti.
"Saya mengenal Pak Awang sudah sejak sama-sama di taruna, sejak 1978. Pendidikan dan tugas pernah sama-sama. Sebagai atasannya dulu, saya tahu sikap dia seperti apa. Dalam komunikasi, beliau cukup supel, memiliki jaringan yang luas. Jadi, beliau punya modal sosial yang cukup untuk masuk ke dalam dunia politik," kata Badrodin.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: