Jakarta (ANTARA News) - Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius memberikan wawasan tentang radikalisme dalam kuliah umum kepada 4.000 mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa.

"Adik-adik mahasiswa baru harus benar-benar waspada dengan paham radikalisme negatif yang bisa merusak persatuan bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda, mahasiswa baru menjadi target yang rentan," kata Kepala BNPT dikutip dalam siaran pers.

Komjen Suhardi Alius memaparkan secara gamblang tentang ancaman dan pola-pola penyebaran terorisme, terutama yang menyasar generasi muda.

Ia mengimbau para mahasiswa baru agar tidak takut untuk melaporkan kegiatan atau aktivitas mencurigakan yang mengarah ke radikalisme atau intoleransi kepada pihak kampus.

"Ini penting karena pencegahan lebih dini bisa dilakukan bila mahasiswa ikut proaktif menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme," katanya.

Kepala BNPT mengatakan manajemen di lingkungan perguruan tinggi harus memiliki pola penanganan khusus dalam pencegahan radikalisme agar tidak mudah masuk dan menyebar di lingkungan kampus.

Rektor IPB Dr Arif Satria menyadari bahaya radikalisme yang mengancam lingkungan kampus. Menurut dia, mahasiswa baru berpotensi tinggi menjadi sasaran penyebaran paham radikal dan terorisme.

"Oleh karena itu, kami mengundang Kepala BNPT untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa yang baru masuk, bukan mahasiswa yang sudah mau lulus karena ini adalah kelompok mahasiswa yang potensial dan agak rentan," ujar Arif.

Kuliah umum itu adalah rangkaian dari kegiatan Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru angkatan 55 Tahun 2018.