Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menegaskan aspek politik sama sekali tidak mengganggu capaian realisasi investasi saat ini.

"Bukan politik yang sedang mengganggu sentimen investasi, melainkan gejolak kurs, gejolak pasar modal negara berkembang dan policy blunder atau kebijakan yang masih kurang kondusif terhadap investasi," kata Tom, sebagaimana ia biasa disapa, di Jakarta, Selasa.

Mantan Menteri Perdagangan itu menilai aspek politik justru memberikan bantuan besar terhadap sentimen investasi dan pasar.

Pasalnya, stabilitas politik di Indonesia dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak negara berkembang lainnya.

Menurut Tom, pertimbangan mendasar untuk membentuk sentimen investasi dan pasar yang positif adalah stabilitas kurs dan politik.

Ada pun saat ini, meski rupiah mengalami pelemahan, kondisi politik justru memberikan sentimen positif karena stabilitasnya.

"Kami sampaikan bahwa khusus saat-saat ini, aspek politik adalah sebuah aspek positif," katanya.

Tom juga menyinggung pengalihan pengelolaan sejumlah sumber daya alam seperti blok migas di Rokan, Mahakam, dan tambang Freeport yang bisa dimiliki oleh perusahaan nasional. Pengalihan pengelolaan sejumlah konsesi sumber daya alam itu ditengarai bernuansa politis lantaran dilakukan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Kami dukung langkah apapun yang harus diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas politik. Termasuk bila perlu pengalihan konsesi sumber daya alam kepada tangan nasional," katanya.

Baca juga: BKPM catat penurunan investasi asing triwulan II 2018